30.12.07

Badai (Belum) Berlalu

DESAKU

H. MUTAHAR

Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat Ayah dan Bunda
dan HandaiTaulanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai


Kemarin di keceriaan hajatan Sahabatku Edwin Aldrin, saya sengaja membawakan lagu tersebut. Dengan sepenuh keharuan hati. Bukan saja lantaran lagu tersebut sudah sangat lama tidak lagi terdengar. Sudah teramat sangat lama tidak lagi pernah didendangkan. Tetapi terlebih adalah karena sebagian besar desa-desa nan permai di seantero penjuru Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini sedang poranda, basah terendam, padahal hanya berselang beberapa waktu berselang, tempat-tempat itu dilanda kekeringan.

Kita yang tadinya masih sangsi dengan propaganda global warming, yang masih sempat bertanya-tanya, mengapa Tuhan sedang begitu marahNya pada negeri ini, mulai harus berhitung ulang, bukan saja terhadap tingkah pola moralitas kita, tetapi terlebih lagi tentang pandangan dan hubungan bilateral kita dengan alam sekeliling kita.

Nyatanya, jikalau Tuhan marah, masih terbentang banyak jalan untuk memohonkan ampunanNya. Jikalau manusia marah, masih banyak cara untuk memintakan maaf padanya. Namun, tatkala alam terlanjur murka, kemana kaki masih bisa hendak melangkah.

Dahulu, pertengahan 80-an hingga 90-an, saya pernah berpikir bahwa Asia Selatan, terutama Bangladesh dan Srilanka, bak negeri terkutuk. Di saat negeri kita sedang hujan, mereka kekeringan. Di saat kita sedang cerah, mereka kedatangan air bah. Ketika itu, hampir setiap semester negeri kita mengirim bantuan kemanusiaan ke sana. Kini, justru kitalah yang berharap-harap masih ada negeri lain yang perduli pada kita, pada saudara-saudara sebangsa kita.

Karena itu, ketika buka-buka arsip, saya temukan sebuah tulisan saya beberapa waktu lampau yang sudah pernah dipublikasikan lewat MediaTangerang. Sepertinya masih relevan untuk kita renungkan. Di akhir tahun ini, saatnya kita berkontemplasi, beretrospeksi, siapa tahu, kita juga adalah pemilik andil dari prahara-prahara di negeri ini. THERIQA 301207

>>>^<<<

“…now the world’s only hope lies with determined survivors, uniting for one last pray before it’s the end of mankind.” ***

MINIMAL ada satu hal yang positif, bahwa dalam catatan bangsa ini pernah ‘disinggahi’ seorang Raffles sebelum ia membangun Tumasik dan menjadikannya Bandaraya Singapura. Hal itu adalah, ia menemukan dan lantas menamai kembang raksasa yang mengeluarkan bau menyengat. Bunga Rafflessia memang bunga langka, meski kalau pun jumlahnya banyak belum tentu disuka dan membuat bahagia. Tentu saja, karena Bunga Rafflessia sebelum ‘bertemu’ si Gubernur Jenderal Inggris saat menguasai Andalas, bernama Bunga Bangkai.

Di kawasan tujuan penggemar ruang berasap dengan musik ingar-bingar, baik di daerah Kota, daerah Pinangsia Tangerang, maupun beberapa ruas exit tol, pun bertabur nama-nama indah mempesona. Nama gemerlap semacam Rafflessia nyatanya bukan lagi sekadar monopoli aktor, aktris dan penggiat selebritas.

Jangankan nama pribumi semacam ponirah dan tulkiyem, nama bagus seperti sri pun nyaris tak lagi kita jumpai untuk generasi setingkat SMP dewasa ini.

Maka tak heran, belakangan ini muncul kecenderungan yang sama menghinggapi monster-monster pencabut nyawa. Siapapun pasti akan menutup pintu buru-buru, jika terdengar kabar bahwa El Nino, La Nina, atau Katrina akan datang bertamu.

>>>^<<<

KEKUATANMU adalah kelemahanmu, demikian bunyi filosofi yang cukup kental di lingkungan Jetkundo, beladiri bergaya Bruce Lee. Itu tergambar jelas di pemandangan yang terpampang di distrik Louissinia dan Missisipi, terlebih di Kota New Orleans yang permai.

Dahulu kita selalu berpikir bahwa komunitas Hollywood terbiasa berimajinasi dengan berbagai produk mereka yang berkisah tentang force-majeurs. Twister, Perfect Storm, Vulcanos, Independence Day, hingga ke Tower Inferno, adalah khayalan sineas Amerika tersebab mereka tidak pernah beroleh kesempatan mengalami kejadian-kejadian tersebut.

Bencana di mata Hollywood menjadi komoditas karena begitu amazing, dramatis, menggugah simpati bahkan empati dan memberi peluang munculnya heroisme. Dan sang hero sudah tentu adalah si Paman Sam. Sementara bagi mereka yang terbiasa menyaksikan, menemui bahkan mengalami bencana, tentu rasa dan emosinya juga berbeda, tidak terlalu reaktif dan bergelora.

Sehingga, sungguh dengan sangat menyesal dan kepala tertunduk dalam-dalam, apa yang kita saksikan pada dini hari pertama September, seakan kita keliru memencet tombol remote-control kita. Apa yang melanda New Orleans saat itu yang ditayang langsung oleh CNN, seolah-olah apa yang kerap disajikan oleh layar HBO. Pampangan yang begitu tragis, begitu natural karena memang tidak sedang didramatisir oleh seorang sutradara.

Apa yang terjadi dalam empat-lima hari setelah kehadiran Katrina di pantai belahan Selatan Amerika Serikat itu justru lebih mengiriskan. Dan kejadian sepekan terakhir ini sekaligus menunjukkan kenyataan bahwa apa yang selama ini dipertunjukkan sebagai kekuatan Amerika Serikat itu adalah juga kelemahannya.

Jika dua hari selepas tsunami menerpa NAD, kapal induk AS sudah mengontak AL kita untuk ijin merapat, di negerinya sendiri malah sebaliknya. Penanganan pasca bencana kita yang kerap dikritisi mereka, tidak beroleh contoh yang pantas saat mereka berada di posisi yang sama.

Jika ada hal yang kurang lebih sama, itu tak lain dari acting para pejabatnya. Raut dan warna muka George W Bush saat mendatangi Superdoom, sebelum 15.000 korban yang ditampung di situ dipindahkan ke Arizona, sambil mengucapkan, “Sebentar lagi saya akan terbang meninggalkan kalian, tetapi saya tidak akan pernah melupakan apa yang saya lihat di sini…” hampir nyaris serupa dengan saat ia mengucapkan, “Amerika beserta sekutu Eropa, akan membantu masyarakat Iraq untuk menemukan dan menghancurkan instalasi senjata pemusnah massal kimia, menghapus terorisme dan sekaligus menegakkan kehidupan demokratis…”

Saya bahkan seakan merasa bahwa hidung Bush muda itu bertambah panjang beberapa milimeter setiap melihat ia mengucapkan sesuatu.

Keyakinan tentang kenyataan bahwasanya AS merupakan negara paling rentan kini bukan lagi monopoli bangsa lain, tetapi mulai menyelimuti warganegara AS sendiri. Saat Washington sedang gladi resik karnaval dalam kerangka 4 tahun WTC, saat Pentagon sedang berkutat dalam debat penambahan anggaran pertahanan, saat Gedung Putih sedang ditekan untuk menarik sisa pasukannya di Irak, saat dua anggota parlemen mereka sibuk membujuk penentangan Papua dalam wilayah integral NKRI, saat seorang pendeta tersohornya mengagitasi pembunuhan terhadap kepala negara tetangganya, saat itulah kesabaran Katrina habis.

Kontroversial dan ironi memang gaya AS, sebagai bentuk managemen konflik yang mereka anut. Dan keperkasaan ‘seorang gadis’ Katrina yang ditunjuk Sang Maha Kuasa untuk meruntuhkan arogansi, rasa superior dan sok heroik si Uncle Sam itu, adalah jawaban atas semua retorika mereka.

Begitu bersahajanya alam, betapa bijaksananya alam.

>>>^<<<
BADAI memang belum hendak beranjak, seakan mengikuti jejak bajaj yang meski secara resmi dihapus tapi tetap seliwiran di jalanan metropolitan.

Beberapa pengamat yang sangat pakar dalam hal mengkritisi orang, menilai bahwasanya tersebab oleh kinerja kabinet yang buruk, maka Indonesia akan segera memasuki Badai Krisis Jilid II. Ajaibnya, salah satu indikasi para pengamat itu kali ini terbukti, yaitu anjlognya nilai rupiah.

Dan sebagaimana biasa, komentar pengamat yang pertama segera direspon dengan ‘pengamatan’ kelompok pengamat lainnya. Jika yang pertama bilang, satu-satunya solusi adalah SBY adalah segera melakukan reshufle, maka kelompok kedua menandaskan bahwa tindakan rombak kabinet sama sekali tidak perlu karena turunnya nilai tukar rupiah disebabkan oleh melonjaknya harga minyak maka segeralah naikkan harga BBM.

Jika SBY sebagai nahkoda dengan tutur teratur, emosi terkendali, menyodorkan empat paket ekonomi disertai statement bahwa jikapun pemerintah ‘terpaksa’ memberlakukan kenaikkan harga BBM, itu paling cepat pada Oktober, setelah upaya mengatasi persoalan kompensasi kenaikkan BBM Maret rampung. Maka selang sehari, seorang menko yang cuma kelasinya SBY dengan corak kocak dan norak menegaskan bahwa kenaikkan BBM segara pada bulan September ini juga.

Indonesia tetap saja setia pada pakem keindonesiaannya, karena setelah dua kelompok pengamat yang sangat paham kapan harus muncul di tv dan koran – maka selalu ada kelompok ketiga. Kelompok ketiga adalah kelompok yang ‘tidak laku jual’ baik di tv maupun koran dan media mereka adalah poster dan trotoar. Kali ini pun kelompok ketiga tak kalah reaktifnya, mereka emoh bersoal perlu tidaknya kabinet dibongkar. Daripada ribut soal kabinet, mereka justru menuntut mundurnya sang nahkoda.

Dalam situasi angin kencang berhembus, tak lagi perlu kita bertanya, siapa yang waras, karena semua pihak selalu merasa dirinya paling benar; jikapun kelak terbukti asumsi dan argumentasi mereka salah, toh mereka tidak pernah, tidak perlu merasa bersalah.

>>>^<<<

BADAI memang tidak sama seperti bajaj. Meski kadang-kadang manuver bergeraknya sama, ributnya juga sama. Tapi ributnya badai belangkangan ini konon akibat pemakaian bbm kita yang sudah tak wajar, sementara ributnya bajaj, adalah contoh pemakaian bbm yang tidak wajar itu.

Negeri ini memang sedang susah, Ibu Pertiwi pun tetap bergenang air mata. Sementara saudara-saudara kita ada yang sedang susah payah menyelamatkan harta bendanya, jiwa raganya, sebagian saudara kita yang lain sedang bersiap-siap untuk berfoya-foya. Bahkan ada yang sudah buang garam ke laut, bermiliar-miliar untuk sebuah mimpi di Pilkada.

Sepekan dua ini, kita pun merasakan angin agak sibuk lalulalang dan rada berisik di Tangerang. Penciuman yang normal pun bisa segera mengendus aroma di sela liukan angin itu. Langkah yang itu-itu saja, gaya yang begitu-begitu saja, bersoal hal-hal yang sama, berperan pun untuk lakon yang serupa.

Mereka sebenarnya pernah beroleh kesempatan. Entah mengapa, saat ini mereka masih ngotot mencari kesempatan yang tadinya justru disia-siakan. Mereka nekat memacu kuda meski seyogianya mereka sadari bahwa mereka tidak berpelana seukuran pantat mereka, dan tali kendali mereka hanyalah sejuntai benang kusut yang basah. Padahal kalimat bersayap sebegitu sederhananya, “ Siapa menabur angin, ia akan menuai badai.”

Atau memang kita sudah sangat American Style, amat Americaminded ? Sehingga kawan-kawan kita tadi sudah mulai latah meniru si Bush muda yang senantiasa memaksa orang mendengar kata-katanya, sementara telinganya sendiri justru tidak mendengar apa-apa? THERIQA 040905

*** PETIKAN FILM ID-4 (INDEPENDENCE DAY) KARYA SUTRADARA ROLAND EMMERICH

32 komentar:

Anonim mengatakan...

Bang andre barang kali kita harus ganti Tanah Air menjadi Tanah Daratan, he he he
kalau tanah air kita jadi begini, pada banjir solanya tanahnya air sih, canda bang.....

Anonim mengatakan...

Sudah kita awali hari yang baru
sudah kita jalani langkah2 baru
dan memulai harapan2 baru
dengan pemimpin yang lama/baru?

"SELAMAT TAHUN BARU 08"

Anonim mengatakan...

Ass.
Dlm gelap, ada secercah sinar jadi harapan.
Dlm kesulitan, ada kemudahan.
Dgn silaturahmi, ada kerabat mendoakan.
Semoga selalu sehat, bahagia, bermanfaat.
Selamat Th Baru 2008.
Wass Said & Keluarga

Anonim mengatakan...

Hidup itu serba SEBENTAR
bentar girang
bentar sedih
bentar senang
bentar susah
bentar marah
bentar ketawa
bentar beduit
bentar boke
bentar lagi TAHUN BARU 2008.

SELAMAT TAHUN BARU
Insya ALLAH lebih baik
jangan ketinggalan Ikut Serta MEmbangun Tangerang.

Anonim mengatakan...

Bengawan Solo riwayatmu kini
sedari dulu jadi perhatian insani

apa yang dituangkan Gesang dlm lagu tsb menjadi kenyataan

luapan air bengawan solo menenggelamkan Solo, Ngawi dan Bojonegoro

Anonim mengatakan...

Selagi tangerang masih turun hujan
dan selagi sungai cisadane masih mengalir,
tangerang ngga perlu di air-in
hehehe...

Anonim mengatakan...

Boleh beda dong, hehehe
64 th kab. TNG sudah berdiri kantor Skpd saja blm satu atap,kab sukabumi baru brp th sdh selesai di Pel ratu prov Banten 2008 bakal selesai kantor pst pemrthan satu lokasi umur baru smp kls 1
sebenarnya siapa sih yg berbakat.met juga smoga apbd kab.TNG terbesar di sluruh Banten dpt lbh cepat efektif tuk msrkt. perbedaan adalah hikmat kita tetap bersahabat abadi.

Anonim mengatakan...

Kadang kita cemas dibuai harapan

Kadang kita cemas menunggu penantian

Kadang kita cemas melihat pandangan

Kini kecemasan sirna berkat baja keyakinan.

Anonim mengatakan...

Ayo maju maju
Ayo maju maju Ayo maju, berSA-TU tanpa ragu, menyongsong lembaran baru.

Anonim mengatakan...

Anak kelinci
anak menjangan
biar mereka mengumbar janji-janji
yg ptng kiprah nya dilapangan

SLMT TH BR 2008
mhn maaf lhr btn

Anonim mengatakan...

My brother, 2 ekor kambing diberikan begitu saja kpd panitia qurban (sbg hadiah?)

Anonim mengatakan...

Ass ww Trims y sdrku n ucpn yg sm, mg thn bru m'mbka kmbrn bru, etos kerja bru, ttp kuat dukngn Isro plhn kt semua n mndpt Rhmt hdyh n Rhido Allah Swt, amin

Anonim mengatakan...

Tahun yg lama silamlah sudah
thn yg baru jauh ke dpn
HARAPAN?
IMPIAN?
CITA2?
MUDAH2AN jadi kenyataan
MET T4HUN B4RU 2008

Anonim mengatakan...

Terimakasih,,,
Insyaalloh dgn nomor 1 sebagai pilihan terbaik kita, maka akan ada
1SENYUM sejukkan beribu jiwa
1JANJI damaikan beribu hati,,,
1TEKAD dapat mengubah 1000 ASA menjadi 1000 REALITA,,,
dan hanya 1CARA untuk meraihnya, menentukan pilihan nomor 1 kita, insayalloh akan mendapat ridlo yang MAHA 1
"Selamat Tahun Baru 2008"
(salam Baktos Dedi Godeg)

Anonim mengatakan...

... Cinta
... Kebahagiaan
... Kasih Sayang
... Persaudaraan
dan
... Persahabatan
TOEMBOEH dari:

.+'''+.+'''.
. HATI YANG .
"+.TULUS .+"
"+.+"

Selamat "TAHUN BARU"
semoga tahun 2008 memberi kita kesehatan, rezeki yang berlimpah dan sukses slalu dlm segala hal.

Anonim mengatakan...

Slmt th baru 2008,
semoga sukses amien ya rabbal alamien

Anonim mengatakan...

Semoga th 2008 membawa kecerahan, kesehatan dan rizki yg banyak baik n halal untuk kita semua, amin..

Anonim mengatakan...

Bila banyak wanita menjadi raja, dan laki2 menjadi budaknya, itu pertanda qiamat kan tiba, maka jangan bertanya mengapa alam menjadi murka dengan menebar seribu bencana...!

Selamat Tahun Baru 2008
dengan no 1 yang terdepan.

Anonim mengatakan...

Kami Sekeluarga juga mengucapkan Selamat Tahun Baru 2008.
Sukses Selalu.

Anonim mengatakan...

"ALLAH makes everything New"
New Hope, New Power & Spirit, New Relation and New Life are more healthy, good prosparity & Successfull.
Happy New Years 2008 & ALLAH Bless U Always.

Anonim mengatakan...

Selamat Tahun Baru, Bang.
Semoga Kita Sukses dalam segala Hal.
Salam Untuk Keluarga.

Anonim mengatakan...

Ya jelas number one yg terbaik, tdk ada yang lain hanya bukti yg dpt menjawab "sukses ya untuk siapa lagi kalau bukan number one" Terimakasih ya...

Anonim mengatakan...

Tahun Baru Semngat Baru untuk menjadi PELOPOR memilih no. 1

SELAMAT TAHUN BARU 2008
BERJUANG DAN SUKSES SELALU

Anonim mengatakan...

Kita tidak butuh janji
masyarakat Kab. Tangerang butuh bukti

Kanda & keluarga besar @ masyarakat lingkungan Binong siap mendukung no.1
tiada keraguan sedikitpun semoga berhasil
Selamat Tahun Baru 2008 untuk Adinda Sekeluarga.

Anonim mengatakan...

Th 2007 blh berlalu tapi rasa SOLIDARITAS & NASIONALISME kita harus tetap dijaga, yakinilah Th 2008 adalah Th keberhasilan & penuh berkat, salam solidaritas, brother.

Anonim mengatakan...

No 1 Lautan Ungu
kenapa mesti ragu

Kalau begitu
MET THN BARU 2rb8

Sukses Selalu

Anonim mengatakan...

"Happy New Years" Semoga Thn 2008 ini lebih baik dari Thn 2007 & Sukses Selalu.

Anonim mengatakan...

Selamat Tinggal tahun 2007
selamat datang Tahun Baru 2008
semoga di tahun yang baru kita mendapatkan berkah dan ibadah yang lebih baik, Amin
Ganda dan Keluarga mengucapkan Selamat Tahun Baru 2008

Anonim mengatakan...

" Selamat datang tahun baru 2008 "

Semoga segala kebikan selalu ada di tengah - tengah kita semua.. Amien.

Maman Abdurrahman

NANDANG ACS mengatakan...

Sebagai suami kita wajib takut sama istri ...
Takut IStri ... tidak makan
Takut Istri ... tidak bahagia
Takut Istri ... tidak punya uang
Takut Istri ... kehujanan
Takut Istri ... tidak bisa main billiard
he ... he .... he ...

Anonim mengatakan...

sapydayesorce
[url=http://healthplusrx.com/bronchitis]bronchitis[/url]
frotrothcat

Anonim mengatakan...

1Another common area in which unprofessionalism manifests itself is the area of relationships), are actually verbs, not nouns Some retailers and manufacturers have reconditioned and refilled cartridges available
In addition, when restructuring your home for the new puppy, you should keep these tips in mind:Make sure all electrical and cable wires are either in a space your puppy will not have access to, or hide them under rugs or carpets And I heard a voice in the midst of the four living creatures saying, "A quart of wheat for a denarius, and 3 quarts of barley for a denarius; and do not harm the oil and the wineCopyright Updated 2004 All rights reserved Puppies and dogs, as mentioned, are social creatures

[url=http://www.newyorkgiantsteamproshop.com/]Nike Jason Pierre-Paul Jersey[/url]
[url=http://www.broncosnflprostore.com/]Peyton Manning Jersey[/url]

What do you want to be known for in the marketplace? What kind of clients do you desire? What level of service do you want to provide? Do you want to be one among many or do you want to be considered a leader in your industry?By answering these and many other similar type questions, you will gain insight into the direction you can, and should, take your business2With most people, regardless of the industry you are in, in some way you do change lives As succinctly put by Avery Dulles, the Church,could not unite men of many nations into a well-knit community of conviction, commitment, and hope and could not minister effectively to the needs of mankind, unless it had responsible officers and properly approved procedures [stress added]

[url=http://www.johnelwayjersey.net/]John Elway Jersey[/url]