29.11.08

Setelah Obat Kuat, Giliran Kosmetik Berbahaya Dilarang


Sebanyak 27 merek kosmetik ditarik dari peredaran karena mengandung merkuri, asam retinoat, dan zat warna rhodamin. Pemakaian bahan itu dalam kosmetik dapat membahayakan kesehatan konsumen.

”Terkait hal itu, kami telah menyita 3.555 produk kosmetik,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Husniah Rubiana Thamrin Akib, Rabu (26/11) di Jakarta.

Produk kosmetik yang ditarik tersebut adalah 11 produk impor dari Jepang dan China, 8 produk lokal, dan 8 produk yang tidak jelas asalusulnya.

Mayoritas merek kosmetik itu tidak punya izin edar dari Badan POM. Akan tetapi, sejumlah kosmetik, seperti krim siang dan krim malam Doctor Kayama, sempat mendapat izin edar, tetapi lalu dibatalkan Badan POM karena hasil pemeriksaan secara acak menunjukkan produk itu mengandung merkuri.

”Badan POM akan merazia kosmetik yang tidak punya izin edar dan mengandung bahan kimia berbahaya itu di semua provinsi. Saat ini, ada distributor yang sudah diajukan ke pengadilan,” kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan POM Ruslan Aspan.

Ketua Bidang Industri Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia Putri K Wardani mendukung langkah Badan POM itu demi melindungi konsumen. ”Dengan diumumkannya merek kosmetik yang bermasalah, pelaku industri dan importir kosmetik yang menjalankan aturan tidak dirugikan,” ujarnya.

”Mayoritas kosmetik yang ditarik dari peredaran itu bukan anggota kami,” kata Putri. Pihaknya telah menyosialisasikan pada para anggotanya mengenai cara pembuatan kosmetik yang baik.

Husniah menyatakan, merkuri termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecil pun bersifat racun. Pemakaian merkuri bisa menyebabkan bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf, otak, muntah, diare, kerusakan ginjal, dan gangguan perkembangan janin.

Pemakaian asam retinoat bisa menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan cacat pada janin. Adapun zat pewarna merah Rhodamin B, yang umumnya dipakai untuk pewarna kertas atau tekstil, bisa mengakibatkan kanker dan kerusakan hati. EVY/KOMPAS 271108

Inilah daftar kosmetik yang ditarik dari peredaran oleh BPOM karena mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang digunakan dalam kosmetik.

Penggunaan bahan tersebut dalam sediaan kosmetik dapat membahayakan kesehatan dan dilarang digunakan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya dalam Kosmetik dan Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik.

Berikut daftar 27 kosmetik berbahaya:

1. Doctor Kayama (Whitening Day Cream) diproduksi oleh CV. Estetika Karya Pratama, Jakarta mengandung merkuri.

2. Doctor Kayama (Whitening Night Cream) diproduksi oleh CV. Estetika Karya Pratama, Jakarta mengandung merkuri.

3. MRC Putri Salju Cream diproduksi oleh CV. Ngongoh Cosmetic, Bekasi mengandung retinoic acid.

4. MRC PS Crystal Cream diproduksi oleh CV. Ngongoh Cosmetic, Bekasi mengandung retinoic acid.

5. Blossom Day Cream, tak diketahui produsennya, mengandung Merkuri.

6.Blossom Night Cream, tak diketahui produsennya, mengandung Merkuri.

7. Cream Malam, distributor Lily Cosmetics, Yogyakarta mengandung Merkuri.

8. Day Cream Vitamin E Herbal diproduksi PT. Locos, Bandung mengandung Merkuri.

9. Locos Anti Flek Vit.E dan Herbal diproduksi PT. Locos, Bandung mengandung Merkuri.

10. Night Cream Vitamin E Herbal diproduksi PT. Locos, Bandung mengandung Merkuri.

11. Kosmetik Ibu Sari Krim Siang, tidak ada produsennya, mengandung Merkuri.

12. Krim Malam, tidak ada produsennya, mengandung Merkuri.

13. Meei Yung (putih) diimpor dari Huang Zhou mengandung Merkuri.

14. Meei Yung (kuning) diimpor dari Huang Zhou mengandung Merkuri.

15. New Rody Special (putih) diimpor dari Shenzhen, China mengandung Merkuri.

16. New Rody Special (kuning) diimpor dari Shenzen, China mengandung Merkuri.

17. Shee Na Whitening Pearl Cream dari Atlie Cosmetic mengandung Merkuri

18. Aily Cake 2 in 1 Eye Shadow "01", tidak ada produsennya, mengandung merah K.3.

19. Baolishi Eye Shadow diproduksi dari Baolishi Group Hongkong mengandung Rhodamin B (merah K.10).

20. Cameo Make Up Kit 3 in 1 Two Way Cake dan Multi Eye Shadow dan Blush dari Tailamei Cosmetic Industrial Company mengandung Rhodamin B.

21. Cressida Eye Shadow, tak ada produsennya, mengandung Rhodamin B.

22. KAI Eye Shadoq dan Blush On mengandung Rhodamin B.

23. Meixue Yizu Eye Shadow diproduksi oleh Meixue Cosmetic Co.Ltd mengandung Merah K.10.

24. Noubeier Blusher diproduksi oleh Taizhou Xhongcun Tianyuan mengandung Merah K 3.

25. Noubeier Blush On mengandung merah K 3 dan Rhodamin B.

26. Noubeier Pro-make up Blusher No.5 diproduksi oleh Taizhou Zhongcun Tianyuan Daily-Use Chemivals Co Ltd mengandung merah K3.

27. Sutsyu Eye Shadow diproduksi oleh Sutsyu Corp Tokyo mengandung Merah K3.

Politisi Tanpa Empati

Keputusan memajukan jadwal masuk sekolah di DKI ke pukul 06.30 mulai 1 Januari 2009 sebaiknya dikonsultasikan dengan orangtua murid, guru, dan Departemen Pendidikan Nasional. Sayang, hanya Pemerintah Provinsi DKI yang merasa punya kompetensi.

Saya selalu menganggap orang/lembaga yang merasa paling berkompeten sesungguhnya tak punya kompetensi. Mereka lebih suka mencampuri urusan orang lain, tetapi alpa mengerjakan urusan sendiri.

Tak elok menuding pelajar yang diantar kendaraan ke sekolah sebagai sumber kemacetan. Saya jadi ingat pernyataan gubernur lama DKI yang menuduh ”fenomena alam” penyebab banjir besar di Jakarta dua tahun lalu.

Kemacetan melanda kota-kota ekonomi padat, seperti London, Paris, New York, Tokyo, Beijing, dan Bangkok. Lalu lintas di Jakarta bukan lagi macet, tetapi sudah semrawut.

Siapa pun tahu kemacetan pasti datang kapan saja, bisa diurai lewat aturan yang dipatuhi, dan akhirnya membuat lalu lintas normal kembali.

Kesemrawutan? Tak seorang pun yang tahu penyebabnya karena sifatnya misterius, mustahil diurai dari pagi sampai malam, dan memaksa tiap pengendara enggan bersikap pasrah.

Itu sebabnya warga DKI suka gontok-gontokan di tengah jalan. Itu sebabnya kerugian rupiah per tahun akibat kemacetan di Ibu Kota mencapai jumlah triliunan.

Ada 1.001 alasan yang menyebabkan terjadinya kemacetan, mulai dari kurangnya panjang jalan sampai terlalu banyaknya jumlah kendaraan. Namun, penyebab kesemrawutan cuma satu, yakni insanity.

Albert Einstein, ilmuwan penemu teori relativitas, punya teori tentang insanity. Ia bilang insanity adalah kebiasaan orang melakukan hal yang sama secara berulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.

Nyaris semua pengendara di Jakarta melanggar aturan tiap detik, menit, jam, hari, pekan, dan bulan. Tak ada lagi warga Jakarta yang merasa heran.

Motor naik ke trotoar, angkot dan metromini ngetém sembarangan. Sedan-sedan mewah buang sampah di jalanan dan truk-truk di tol merangkak kayak keong di lajur paling kanan.

Setelah menyerempet sedan mewah, pengendara motor langsung tancap gas bagai orang kesetanan. Jangan lupa, si pemilik sedan mewah yang gemar buang sampah di jalanan mengeluh selokan mampat sehingga rumahnya kebanjiran.

Coba Anda sekali-kali ngetém di depan angkot atau metromini, saya jamin sopir-sopirnya naik darah dan menuduh Anda enggak ngerti aturan. Sopir-sopir truk yang jalan di lajur paling kanan tol getol mengeluh tentang kemacetan.

Nah, itulah kesemrawutan. Dan, kini pelajar yang diantar kendaraan tiap pagi tiba-tiba berubah ujud jadi kambing hitam biang kemacetan.

Sungguh ironis derajat sekolah—institusi mulia yang menyiapkan pemimpin masa depan— telah diturunkan. Lebih ironis lagi, kekuasaan berasumsi urusan terpenting di Ibu Kota melulu masalah kemacetan.

Padahal, jalanan di depan rumah saya pasti kembali kebanjiran. Ancaman tsunami krismon global sudah bertiup ke Jakarta dalam bentuk PHK yang jumlahnya tahun depan bisa mencapai ribuan.

Menurut saya, penerapan kebijakan publik yang keliru macam ini merupakan cermin sifat kepemimpinan yang kurang memiliki rasa empati. Rata-rata politisi yang telanjur dipilih tak punya electability alias kurang layak dipilih.

Kini gejala kekuranglayakan itu sudah tampak lagi. Mereka percaya pada pengaruh iklan politik karena sesungguhnya kurang percaya diri.

Iklan politik bertujuan sebagai alat promosi sebagai bukti berbuat sesuai dengan janji-janji. Namun, yang terjadi iklan- iklan itu merayu rakyat agar melupakan masa lalu sambil menawarkan... janji-janji lagi.

Mungkin karena janji sudah bertumpuk-tumpuk, mereka lupa sendiri. Tiap kali rakyat menagih, mereka bingung sendiri.

Itu sebabnya kemacetan disalahkan pada jadwal sekolah yang kurang pagi. Tak heran iklan yang dipertengkarkan dua capres hanya soal persentase orang miskin—bukan substansi kemiskinan.

Saya suka iklan politik Prabowo Subianto yang mengajak masyarakat memerhatikan potensi pasar tradisional dan petani. Berbeda dengan iklan-iklan lain yang kok memuji diri sendiri.

Aneh ada politisi tanpa empati yang mengaku berjasa memberlakukan kebebasan pers atau berhasil memberantas korupsi. Padahal, itu tuntutan perjuangan mahasiswa saat reformasi.

Tak sedikit politisi tanpa empati ramai-ramai ”menyerbu” situs jaringan sosial Facebook belakangan ini. Namun, jangan coba menyapa sebagian dari mereka karena Anda takkan diladeni.

Politisi tanpa empati ibarat ndoro yang sedari dulu terbiasa diladeni. Mereka selalu jadi pusat perhatian karena anak pembesar Anu, mantan pejabat Orde Baru yang ditakuti, atau bekas komedian/bintang sinetron top di televisi.

Politisi tanpa empati bak anak balita kurang perhatian yang kurang pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jangan heran sebagian dari capres tak bertegur sapa seperti tetangga yang bermusuhan.

Juga tak heran di antara mereka kerap terjadi pengkhianatan. Kali ini mereka sekubu, kali lain mereka saling tikam demi persaingan.Dalam psikologi politisi tanpa empati menderita adult attention-deficit disorder alias dewasa berperilaku menyimpang karena ”kuper” (kurang perhatian). Namun, bukankah reformasi memang sudah menyimpang? BUDIARTO SHAMBAZY 291108

21.11.08

Nyamuk Nekat


Akhir pekan kemarin, di tengah ingar-bingar pembakaran bedeng proyek PLTU di Kecamatan Kemeri, dua pembesar Kabupaten Tangerang justru terkapar akibat gigitan nyamuk.


Bupati H. Ismet Iskandar dan Wakil Bupati H. Rano Karno, terindikasi serangan Demam Berdarah. Sehingga Pak Ismet terpaksa harus diopname di RS. Omni International di Alam Sutra, dan Bang Rano nginap di RS. Puri Cinere.

Alhamdulillah, berkat penanganan tim dokter yang baik, kedua pemimpin yang sangat dekat dengan masyarakat tersebut telah pulih dan boleh meninggalkan rumah sakit selalu lalu. Ok, Boss, tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan. Nyamuk Tangerang emang lebih nekad ketimbang premannya. BATMAN 191108

15.11.08

Selamatkan Anak-Anak Kita !!!


Sengaja tanda seru ditaruh di akhir judul. Maksudnya sebuah pernyataan, semacam pistis for- mul bernada imperatif. Anak- anak kita dalam kondisi gawat.

Kita tersentak, berita setiap tahun setidaknya 150.000 anak Indonesia jadi korban pelacuran anak dan pornografi. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding data Unicef tahun 1998 yang berjumlah 70.000 anak. Mereka berusia 14-16 tahun, setingkat anak usia SMP.

Kita geram sekaligus terenyuh. Geram sebab ahli waris bangsa ini berada dalam incaran mata penjahat. Terenyuh sebab kita lalai memberikan perhatian.

Usia 14-16 tahun menurut para psikolog dan pedagog adalah usia rawan. Serba tanggung. Disebut anak sudah lulus SD, disebut dewasa belum 17 tahun. Mereka belum bisa bertanggung jawab secara hukum. Sebaliknya secara fisik mereka sudah dewasa. Mereka gampang terpengaruh dan gampang menjadi obyek kejahatan.

Kondisi serba tanggung membuat serba sulit. Bacaan, alat mainan, dan analisis psikologis untuk anak usia SD dan SMA relatif lebih banyak dibanding untuk anak usia SMP. Apalagi untuk anak balita, bahkan anak sebelum lahir. Psikologi anak usia SMP relatif lebih sulit diraba dibanding anak usia SD dan SMA.

Analisis psikologis tentang mereka amat gampang berubah. Bagi para psikolog, usia Stum und Drang yang rentan membuat sulit memberikan pattern. Perhatian psikolog dan pedagog pun diberikan pada usia balita, bahkan terkesan kelewat banyak, sementara psikologi anak usia 14-16 tahun kurang memperoleh perhatian.

Kondisi serba tanggung membuat mereka gampang dijadikan tenaga kerja dengan upah murah, dan berbagai bentuk kejahatan lain. Data di Jakarta terdapat tidak kurang dari 10.000 pelacur anak dan di Medan 2.000 anak, menambah gawatnya kondisi anak-anak kita.

Kejahatan terhadap anak seharusnya diberi perhatian lebih serius, tidak saja dari sisi kejahatan an sich, tetapi terutama karena me-muntes generasi penerus sebuah bangsa. Secara sosial psikologis, bobot kejahatan mereka tidak kalah jauh dari bobot kejahatan psikotropika.

Dengan alasan itu, terutama demi generasi masa depan Indonesia, kita ingin sampaikan beberapa saran. Sikap bela rasa perlu ditindaklanjuti langkah-langkah konkret. Terhadap kasus-kasus kejahatan anak, tegakkan hukum dengan tegas. Korban kejahatan mereka berurusan dengan masa depan bangsa.

Kita berikan apresiasi dan dukungan pada Komnas HAM Anak. Lembaga ini tidak punya daya gigit kalau masyarakat sendiri acuh terhadap kejahatan yang mengancam anak. Sebaliknya terhadap pelaku kejahatan yang masih berusia anak, dalam sikap dan penanganan sebaiknya dalam lingkup pendidikan.

Ajakan imperatif ”selamatkan anak bangsa” tidak sekadar retoris, tetapi sebuah keniscayaan kalau kita ingin negeri dan bangsa Indonesia tidak hancur berkeping-keping seiring rasa keterpurukan akhir-akhir ini. TAJUK RENCANA KOMPAS 151108

Mau Jantan Malah Jadi Loyo



Obat penambah kejantanan merek Blue Moon dan 21 merek lainnya ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena mengandung bahan kimia berbahaya bagi manusia. Salah satu efek samping bahan kimia tersebut justru melemahkan kejantanan.

Pengumuman penarikan 22 merek obat kuat pria tersebut disampaikan Kepala BPOM, Husniah Rubiana Thamrin Akib, Jumat (14/11) siang. Ke-22 merek tersebut terdiri atas obat impor maupun lokal, jamu, dan suplemen.

Penarikan 22 merek obat kuat tersebut dilakukan setelah BPOM menerima hasil pengujian laboratorium dan laporan masyarakat. "Uji laboratorium dilakukan sejak Januari 2008 hingga hari ini," kata Husniah di kantor BPOM di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Hasil uji laboratorium tersebut menunjukkan, ke-22 obat kuat tersebut mengandung bahan kimia berbahaya bagi manusia. Sebagian merek mengandung Slidenafil sitrat sedangkan sisanya mengandung Tadalafil bahkan mengandung kedua bahan kimia itu sekaligus.

Menurut Husniah, bahaya Sildenafil sitrat bagi manusia adalah dapat menyebabkan sakit kepala, mual, gangguan penglihatan, radang hidung, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung menjadi lebih cepat), maupun kematian.

Sedangkan Tadalafil dapat menyebabkan nyeri otot, pusing, mual, diare, muka memerah, hidung tersumbat, dan potensi seks hilang secara permanen. Tadalafil bersifat melebarkan pembuluh darah yang menyebabkan penurunan tekanan darah maupun pasokan ke darah.

"Dua zat kimia ini seharusnya dikonsumsi atas petunjuk atau resep dokter," kata Husniah. Dia menambahkan, "Kandungan kimia itu bisa menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam porsi yang banyak." Oleh karena itu, warga masyarakat harus berhati-hati ketika mengonsumi obat kuat tradisional maupun suplemen.

Husniah juga mengatakan, kasus kematian akibat mengonsumsi obat penambah stamina pria jarang terungkap karena kasus-kasus tersebut biasanya tidak dilaporkan dan pihak keluarga keberatan bila korban diotopsi.

"Kadang kita heran, ada pria usia 30-an meninggal mendadak. Orang mengira kematian itu karena serangan jantung. Padahal, pasti ada pemicunya. Lalu, pemicunya itu apa? Ini yang jarang diungkap," katanya. Dalam beberapa kasus, pemicu serangan jantung tersebut adalah pemakaian obat penambah stamina.

Merek-merek obat kuat yang ditarik BPOM di antaranya adalah Blue Moon (produksi PT Pasific Healthcare Indonesia), Caligula Kapsul (produksi Pabrik Jamu Air Madu), dan Sunny Zang Wang Xiong Ying Dan Pil (produksi Tibet Yuthog Healthy Product Co Ltd). "Merek-merek tersebut terdiri atas obat impor, obat kuat lokal, suplemen impor, dan suplemen lokal," kata Husniah.

Husniah menambahkan, para produsen maupun importir obat dan suplemen tersebut akan dipanggil dan BPOM akan melaporkan kasus ini ke polisi. Para produsen maupun importir tersebut dapat dijerat dengan UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan maupun UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Daftar Obat Kuat Pria yang Ditarik

1. Blue Moon - PT Pasific Helathcare Indonesia, Jakarta
2. Tripoten - PT Dexa Medica, Palembang
3. Caligula - Pabrik Jamu Air Madu, Magelang
4. Cobra X - Pabrik Jamu PI Ragil Sentosa, Cilacap
5. Kuat Tahan Lama - PD Jamu Moro Sehat, Banjarnegara
6. Lak Gao 69 - Pabrik Jamu Jaya Sakti Mandiri, Semarang
7. Lavaria - PT Rama Farma,
8. Maca Gold - PT Paramitra Media Perkasa, Jakarta
9. Okura - PT Herbalindo Sukses Makmur, Tangerang
10. Otot Madu, PT Rama Farma, Jakarta
11. Rama Stamina - PT Rama Farma, Jakarta
12. Sanomale - PT Pyridam Farma, Cianjur
13. Sari Madu - Pabrik Jamu Sari Madu Murni
14. Sunni Jang Wang Xeong Ying (kapsul) - PT Cahaya Pil Teknologi Farmasi, Jakarta
15. Teraza - Produksi PT Rama Farma, Jakarta
16. Top One - Pabrik Jamu Paladiva, Solo
17. Urat Perkasa - Pabrik Jamu SM Jaya, Cilacap
18. Ju-mex - CV Mega Maju Mekar, Jakarta

Obat/jamu
19. Hwang Di Shen Dan - PT Multi Usaha Sentosa
20. Manovel - PT Sari Sehat Q Capung Indah Abadi, Magelan.
21. Stanson - PT Rajawali Sukses, Jakarta.
22. Sunni Jang Wang Xeong Ying Dan (pil) - PT Cahaya Pil Teknologi Farmasi, Jakarta

Sumber: BPOM 161108

8.11.08

Minal Aidin Wal Faidzin

Alhamdulillah, akhirnya setelah sekian lama, kita bisa melaksanakan Sholat Ied bersama-sama pada hari yang sama. Memang sih, ada beberapa kelompok kecil yang dengan persepsi mereka yang tetap beranggapan 1 Syawal tidak bertepatan dengan 1 Oktober...

Tahun ini saya menerima banyak sekali kiriman kartu, email dan sms ucapan, sekalin yang bertatapmuka langsung. Untuk itu semua saya menyampaikan terimakasih. Ternyata jarak yang memisahkan raga, tak jua sanggup memisah kedekatan jiwa kita.

Beberapa ucapan dari yang jumlahnya ribuan, yang disampaikan via kontak ini saya hadirkan kepada Anda semua, siapa tahu ucapan-ucapan yang kreatif itu bisa menginspirasi kita untuk event-event yang akan datang.

Minal Aidin wal Faidzin. Maaf lahir dan Bathin. Semoga kian hari, Allah kian sayang sama kita.

ANDRETHERIQA 1 SYAWAL 1429

6.9.08

Hormatilah Orang Yang (Tidak) Berpuasa

Sungguh waktu yang terbatas yang membuatku semakin jarang bisa menulis di sini. Dan waktu pulalah yang menyadarkan aku betapa lekasnya ia datang dan pergi. Tanpa tersadari, setahun lagi sudah terlampaui.

Tahun ini, ada yang unik. Ramadhan datang saat almanak masehi dan hijriah kompak bermula pada saat yang sama. Jadinya, agak gampang saat ini kita berhitung sudah berapa masa puasa kita berbilang hari, berapa saat lagi akan menjelang fitri. 1 Ramadhan 1429 memang bertepatan dengan 1 September 2008. Mudah-mudahan kesamaan ini juga menghinggapi saat penentuan 1 Syawal 1429, dengan berbagai metode hisab dan rukyat yang dianut berbagai kalangan.

Saat aku sahur pada rabu kemarin, aku menangkap sesuatu yang mengiriskan dalam sebuah reportase di televisi. Tampak di situ, di wilayah provinsi Banten ini, sekelompok petugas Satpol PP sedang menghancurkan sekaligus mengangkuti dagangan kuliner yang kepergok mereka sedang berdagang di bulan puasa ini.

Selang sesaat, di provinsi lain, sekelompok Satpol PP yang lain sedang merazia beberapa penduduk yang sedang menikmati makan siang mereka.

Ada apa dengan semua ini? Ada apa dengan negeri kita? Adakah sudah sedemikian jumawanya kita, untuk menerapkan bahwa tatkala kita berpuasa maka seluruh umat manusia juga harus sama berpuasanya dengan kita? Mengapa kita menjadi begitu gila hormat, justru pada saat yang sama kita telah kehilangan kemampuan untuk menghormati makhluk lain?

Masih terngiang di ingatanku, saat HandaiTaulan SemburatJingga masih rajin-rajinnya menyelenggarakan pengajian dan pengkajian sebulan suntuk sepanjang Ramadhan untuk memaknai bulan yang istimewa ini.

Saat itu, kami sepakat bahwasanya Ramadhan sudah semestinya dipandang dengan perspektif yang berbeda. Ia bukan lagi harus dimaknai sebagai bulan penuh ujian. Ramadhan justru adalah bulan penuh bonus.

Betapa tidak, di bulan ini segala iblis dan sekutu laknatnya divoorbodeen untuk lenggangkangkung di kehidupan manusia. Segala amal dan ibadah dilipatgandakan pahalanya. Bahkan jikalau kita beroleh jackpot pada malam lailatul-qodar, maka apa yang kita lakukan akan sama pahalanya dengan apa kita lakukan sepanjang seribu bulan. Bukankah itu luarbiasa?

Justru sebelas bulan yang lain itulah yang sebenarnya ujian buat kita.

Hakekat puasa Ramadhan sendiri, tentu saja sudah banyak dikupas dengan gaya masing-masing di berbagai kesempatan. Aku selalu heran, jika di interaktif berbagai acara Ramadhan di semua televisi swasta, pertanyaan dan problem puasa Ramadhan yang mengemuka masih yang itu-itu saja, masih seputar perkara yang sama dengan semenjak televisi swasta mengudara dari 18 tahun yang lampau. Begitu pandirkah ummat kita, begitu pelupakah ?

Apakah saking pandir dan pelupanya kita sampai tidak ingat bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, yang Bhinneka Tunggal Ika. Negeri kita bukan sektarian melainkan pluralistik. Kita tidak pernah mengaku sebagai bangsa radikal melainkan moderat. Jadi bukan hanya ekspatriat yang ada di sini saja yang mungkin bukan muslim, tetapi anak bangsa ini juga tidak melulu muslim.

Apalagi, bukan cuma non muslim saja yang tidak berpuasa tatkala Ramadhan, kita yang muslim pun dengan kondisi dan keadaan tertentu tidaklah diwajibkan berpuasa. Sedang datang bulan, sakit, belum akil-baliqh, adalah beberapa pengecualian tersebut.

Lantas apa yang telah mengakibatkan sejumlah petugas kita menjadi begitu over-acting, sok radikal, sok fanatik alih-alih melarang kelompok tertentu melakukan tindakan tersebut, justru petugas negara sendiri yang melakukannya.

Maka, saya pun kembali terngiang dengan usul salah satu adikku di SemburatJingga, barangkali sudah waktunya kita memasang spanduk dalam menyambut Ramadhan ini dengan bunyi yang berbeda, " Marhaban Yaa Ramadhan, Hormatilah Orang Yang Tidak Berpuasa !" ANDRETHERIQA 060908

Era Bandit Berkeliaran



Sebanyak 52 anggota DPR terlibat suap. Begitu berita di Kompas delapan hari lalu. Banyak orang mengatakan mungkin lebih banyak lagi. Mungkin semuanya. Masyarakat yang tak lagi percaya kepada anggota DPR dan mengusulkan agar DPR dibubarkan.

Ketika 10 tahun lalu penguasa tunggal dijatuhkan, orang berharap kejadian korupsi sejenis yang dilakukan Soeharto tak akan lagi terjadi karena rakyat akan mengawasinya. Ternyata si pengawas sendiri terlibat korupsi.

Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah setelah kita menjalankan reformasi yang ditegakkan atas dua pilar, demokrasi dan pasar bebas, reformasi mestinya berjalan mulus?

Keganjilan ini dapat diterangkan secara sederhana dengan mengikuti karya Mancur Olson, Power and Prosperity (2000). Olson juga bertanya tentang reformasi, tetapi reformasi di Rusia: mengapa setelah rezim represif runtuh, bukan kesejahteraan yang muncul, melainkan kelompok jaharu? The lifting of the iron curtain revealed something else that the developed nations of the West, whether they had been winners or losers in World War II, did not expect to see: an extraordinary amount of official corruption and Mafia-style crime? Sama seperti kita di Indonesia, reformasi di Rusia juga dijalankan dengan memakai program demokratisasi dan pasar bebas.

Dua macam bandit

Olson menerangkan keanehan ini dengan model bandit menetap (stationary bandits) dan bandit berkeliaran (roving bandits). Pada masa rezim represif, seorang bandit berkuasa, tetapi dia bandit menetap. Artinya, dia tak akan menguras habis wilayahnya. Ia bahkan akan menjaga wilayahnya, memberi keleluasaan kepada penduduknya untuk terus maju. Dengan cara itu, ia akan terus dapat menarik berbagai pungutan yang merupakan sandaran hidupnya. Setelah rezim represif runtuh, muncullah bandit berkeliaran.

Sebagaimana di zaman kuno, jenis bandit ini mendatangi sebuah wilayah, menjarah habis wilayah, lalu pergi. Begitu cara kerjanya. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menguras habis kekayaan di tempat itu tanpa menyisakan apa pun.

Ketika Indonesia di bawah Soeharto, ”orang kuat” ini menguasai seluruh Indonesia dan rakyatnya. Kekuatan Soeharto berhasil membuat semua orang bergantung kepadanya. Sementara itu, orang-orang di sekitar Soeharto merasa senang dan nyaman. Tak hanya mendapat perlindungan, juga sedikit kekayaan. Memang Soeharto terkenal membagi-bagikan kemurahan hatinya kepada semua orang yang mau mengabdinya. Hal ini berlaku bagi pegawai negeri, pengusaha swasta, dan militer.

Maka, penguasa tunggal itu berstatus bandit menetap dan menimbulkan stabilitas yang lumayan sehingga Indonesia dipuji Bank Dunia akan menjadi ”macan Asia”. Hal ini membuat orang percaya, ada hubungan erat antara stabilitas dan sukses ekonomi. Namun, ini merupakan kelihaian Soeharto. Sebagai bandit menetap, ia tak menguras habis kekayaan Indonesia, juga tak mengembangkannya. Ia membiarkan Indonesia pada tingkat tertentu yang cukup bagi penduduk untuk berusaha dan cukup untuk dikuras. Indonesia memang maju, tetapi tak akan pernah maju sampai ke titik maksimal.

Zaman bandit berkeliaran

Menurut Olson, begitu bandit menetap runtuh, muncullah bandit berkeliaran yang tak lagi terikat pada sang ”bos”. Jika mereka semula tertunduk dan terbungkuk di depan bos, kini gerak mereka bebas tak terikat menjalankan perintah apa pun. Tak ada yang ditakuti. Mereka menancapkan diri sebagai pemalak dan pemeras yang siap menjalankan aksinya.

Situasi ini persis sama dengan di Rusia sebagaimana dianalisis Olson. Ketika bandit menetap (Partai Komunis) disingkirkan, muncullah bandit berkeliaran yang menguasai daerah-daerah maupun wilayah kekuasaan lain. Mereka nyaris mengabaikan kendali oleh pusat, bergerak sendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Di Indonesia datangnya demokratisasi dan otonomi daerah sejak tahun 1999 memberi sumbangan signifikan bagi meluasnya bandit berkeliaran ini. Sistem yang lebih tepat diberi nama ”demokrasi prosedural” ini pada dasarnya membebaskan rakyat Indonesia dari cengkeraman kekuasaan otoriter Soeharto sekaligus menciptakan banyak aktor dalam perpolitikan Indonesia. Aktor-aktor ini—entah tergabung dengan parpol entah tidak—belajar bagaimana memanipulasi pemilu/ pilkada menjadi kepala eksekutif atau anggota legislatif.

Sistem demokrasi sebenarnya adalah sistem yang tak stabil. Semua politikus—di tingkat nasional, lebih-lebih di tingkat daerah—sadar, kesempatan terus duduk di kursinya hanya sekali itu saja karena sistem demokrasi menuntut rotasi pemimpin. Daripada memanfaatkan masa baktinya secara optimal, mereka malah mendapat insentif menjalankan penjarahan dan menguras habis. Mumpung berkuasa, mereka memanfaatkannya sebaik mungkin.

Khusus tentang anggota DPR / DPRD. Yang membuat mereka makin kalap dan tak terkendali adalah sistem pemilihan anggota legislatif yang tak menganut sistem distrik: nasib mereka bergantung pada pemimpin umum partai, bukan rakyat tempat pemilihan mereka. Sebagai pion partai, mereka menyetor hasil kepada partai. Dalam sistem ini, oknum memang penting, tetapi partai lebih penting. Hasil sogok- menyogok ini hanya sebagian masuk kantong sendiri. Selebihnya untuk setoran partai.

Begitulah para bandit berkeliaran menerjang memasuki wilayah-wilayah Indonesia, menguras kekayaan di situ, lalu pergi. Sementara itu, bandit berkeliaran lain telah menunggu!

I WIBOWO 060808 Koordinator ”Dijkstra Society” Jakarta

9.8.08

Amazing Beijing


Beijing nyatanya telah melampaui impianku dan Dewi Sandra, artis cantik-cerdas-polos dan rendah hati itu. Kalau aku, pengen meminang seseorang pada 080808:08 (tanggal delapan bulan delapan tahun delapan jam delapan) yang hanya datang sekali dalam seabad, Sandra Dewi pengen menikah pada tanggal yang sama. Kedua keinginan kami itu tidak terlaksana. Padahal, tahun lalu, saat kalender menunjukkan 070707:0707 (tanggal tujuh, bulan tujuh, tahun tujuh, jam tujuh malam lewat tujuh menit) aku masih sempat bikin sesuatu yaitu: Peluncuran Tangerang Gemilang Center.

Meski keinginan hatiku dan cita-cita Sandra tidak tergapai, tak galau hati ini, karena Beijing telah memberikan kompensasinya dengan sangat luar biasa.

Tadi malam, tepat 080808:080808 (tanggal delapan-bulan delapan-tahun delapan : pukul delapan-lewat delapan menit-dan delapan detik) Olimpiade ke-29 dimulai. Double triple !

Pembukaan Beijing 2008 berlangsung lebih dari tiga jam dengan dahsyat dan spektakuler. Inilah kolaborasi yang ciamik antara perhelatan olahraga dipadu dengan gelar kebudayaan ditunjang dengan tekhnologi didukung oleh semangat masyarakat dan peranserta kebijakan politik dan ekonomi pemerintah. Siapa bilang, bahwa salah satu unsur tersebut bisa berdiri sendiri ?

Gelaran yang dimulai dengan pertunjukkan kesenian, pengibaran bendera dan lagu kebangsaan RRC, devile peserta, pengibaran bendera olimpiade, permainan kembang api dan dituntaskan dengan penyalaan api koldron yang sangat fenomenal.

Li Ning, peraih 3 medali emas senam olimpiade dengan salah satu nomornya mencapai angka sempurna 10 itu, menjadi orang terakhir yang mengarak obor olimpiade. Dengan bantuan sling, ia 'terbang' dan lantas berlari setengah stadion sarang burung, dengan terus dikejar oleh tayangan visual perjalanan kebudayaan Cina, hingga ia menyulutkan api ke koldron raksasa. Entah berapa banyak rekor yang terpecahkan dalam satu pertunjukkan tersebut.

Cina, dalam hal ini Beijing, memang berkepentingan dalam agenda olahraga terbesar di dunia ini. Kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, bagaimana mereka mengatasi krisis moneter, melampaui revolusi kebudayaan, meninggalkan ketertinggalan tekhnologi, keluar dari himpitan politik baik soal HAM-Tibet-Nepal-Hongkong-Taiwan, dan pilihan untuk tetap bertahan dalam sistem sosialis. Dan tadi malam Cina berhasil mempertunjukkannya pada dunia.

One World One Dream adalah impian bersama masyarakat dunia. Beijing adalah gerbangnya. Filosofi ini tentu menanti hasil dari pergelaran yang akan berlangsung hingga 24 Agustus 2008. Ada 28 cabang olahraga dan 302 nomor yang dipertandingkan (bandingkan dengan PON XVII Kaltim tempo hari yang mempertandingkan 46 cabang olahraga!), ada 204 negara yang mengirim atlet-atlet terbaiknya. Ada berapa banyak impian yang akan menjadi kenyataan..?

Olahraga telah menyatukan umat, tak pandang ras, agama, aliran politik dan gender serta generasi. Selamat bertanding. Percayalah di olahraga masih ada tersisa kejuangan yang paripurna. ANDRETHERIQA 080808

6.8.08

B E B episode Dua

Aku ingin dikasihi
bukan dikasihani

Aku ingin dicinta
bukan dicerca

Aku ingin dipuja
bukan dijadikan dewa

Aku ingin disanjung
bukan dipancung

Aku ingin diprioritaskan
bukan disemenjanakan

Aku ingin mendengarkan
bukan melulu didengarkan

Aku ingin didengarkan
bukan hanya sekadar mendengarkan

Aku ingin kau jadikan bulan
yang memancarkan auramu

Aku ingin kau jadikan bintang
yang menyinarimu dengan auraku

Aku ingin bergayut
ditimang dalam belaian mesramu

Aku ingin kau sandingkan kepalamu dibahuku
untuk tumpahkan segala sesak di dadamu

Aku ingin kau memahami
bukan hanya sekadar tahu

Aku ingin kau menjadi dirimu
karena aku pun tetap ingin menjadi diriku

Dan aku percaya,
engkaupun pasti begitu.

BAT 060808

28.7.08

B E B episode SATU

Kau mau aku memanggilmu demikian
aku memanggilmu demikian

Kau ingin aku menyelesaikan persoalanku terlebih dahulu
aku segera menyelesaikan segala persoalanku terlebih dahulu

Kau ingin aku menjadi lelaki yang tegar
aku berusaha menjadi lelaki yang tegar

Kau menghendaki segala sesuatu yang terbaik untukku
aku lantas merasa segalanya menjadi baik di sekelilingku

Tak ada yang berlebih-lebihan
karena aku menemukanmu lewat hati
Tak ada yang memacu birahi
karena aku tak mencari melalui mata
Tak ada yang harus tersakiti
karena aku membutuhkanmu melebihi imaji dan ideologi

Jika segala gemawan tersaput dari remang dari gelap
kuingin terus di sisimu hinggap bisa terlelap

Jika semua bisa terlangkahi dari satu jejak menuju pembaharibaan
maka aku ingin adamu di sisiku hingga waktu yang tak berkesudahan

Jika engkau ingin memanggilku Bat
maka engkau pasti kan kupanggil Beb

Jika Allah mengijinkan
maka segalanya pasti akan menjadi kenyataan

BAT280708

12.2.08

Membaca TitikTuju, Membaca AndreTheriqa



"Tampillah sebagai pemenang dalam kehidupan.
Jangan sekali-kali larut dalam delusi fatamorgana.
Sekali hidup penuh arti.
Sekali bekerja bergetar dunia karena prestasi
."

SETIAP diri kita harus tampil sebagai pemikir dan pejuang, kreator dan pendobrak. Tidak ada kata statis dalam kehidupan, sebab statis berarti pengkhianatan yang memalukan. Demikian juga halnya tidak ada kata diam dalam membangun kebenaran, "Silence is worse all thruths that are kept silent become poisnous." Kata-kata inilah barangkali yang dijadikan motivasi oleh seorang Andre Theriqa dalam menumpahkan kreativitasnya.

Tulisan Andre Theriqa lebih mencerminkan sebuah ‘gumam’ atau lebih bersifat reflektif, sebuah lontaran nurani yang datangnya sangat impulsif. Hatinya gelisah bila melihat kemungkaran. Selalu haus ingin menebar marhamah kasih sayang. Jiwanya meronta untuk tampil dalam prestasi yang utuh. Dia keras dalam prinsip, tetapi bijaksana dan lembut dalam penyampaian.

Setelah membaca tulisannya, kita akan mendapatkan butir-butir hikmah yang mendalam serta akan mampu menghayati, memahami dan menemukan jawabannya sesuai dengan yang diharapkan oleh sang penulis, mencapai TitikTuju.

Tangerang, Maret 2006.

H. DIDI ADIWIJAYA, TOKOH MASYARAKAT TANGERANG

Pengantar TitikTuju-nya AndreTheriqa



TITIKTUJU, bukanlah ‘titik tujuh’. Bukan pula titik yang bertujuan. Apalagi titik yang berjumlah tujuh dan bertujuan. Bukan. TitikTuju adalah suatu proses. Proses menuju ‘akhir’ yang tidak bisa ditentukan kapan akan berakhir, oleh siapapun yang bisa berakhir. Itulah yang hendak penulis buku ini sampaikan kepada pembacanya, yang sudi meluangkan waktu untuk mengembara dalam perenungan, sebuah kontemplasi yang bermakna, bernas, dan memiliki sisi humanisme yang kuat. Walaupun sudah pernah dipublikasikan secara berkala di Media Tangerang, namun penerbitan menjadi satu buku ini masih memiliki daya tarik untuk dibaca, ditelaah, dimaknai dan dinikmati bukan sekadar untuk meluangkan waktu belaka.

Melalui TitikTuju, pembaca seakan diajak untuk menjelajahi perenungan seorang anak manusia, Andre Theriqa, dengan tetap menginjak bumi, dengan hati nurani, dengan cinta, dengan kasih sayang dan dengan tetap memanusiakan "manusia". Tulisan dalam TitikTuju, adalah kumpulan tulisan yang dibuat seketika –ketika sang penulis merasakan getaran khusus, terinspirasi untuk menuangkan dalam tulisan beberapa waktu silam. Kesadaran untuk berbagi pengalaman dari sang penulis inilah, hingga merasa perlu untuk mengumpulkan kembali tulisan-tulisan yang berserakan, mengedit dan membukukannya, untuk pembaca yang budiman. Buku yang ada di tangan pembaca ini, adalah cetakan kedua, setelah cetakan pertamanya habis dibagi-bagikan kepada handai taulan. Ternyata, tuntutan untuk mencetak yang kedua, tidak mampu ditolak oleh penulis, yang memang tidak pernah bisa menolak permintaan orang. Apalagi permintaan untuk berbagi sebuah pengalaman, perenungan untuk nilai-nilai kemanusiaan.

Beberapa tulisan dalam TitikTuju, sengaja didedikasikan untuk beberapa tokoh, --yang dikenal dan mengenal—Andre Theriqa, sang penulis. Penulis tampak terkesan dengan peristiwa-peristiwa yang dialami bersama sang tokoh, walau sederhana dan singkat saat peristiwa itu terjadi, tapi bagi Andre Theriqa peristiwa itu memiliki sisi-sisi humanisme yang dalam dari sang tokoh. Hal ini tampak dalam tulisan bertajuk "Adeng", "EMC dari Bunda", "DRH" dan sebagainya. Hingga pembaca, akan larut bersama dengan bayangan tokoh yang juga dikenal oleh pembaca di Tangerang. Sebuah ‘kota’ yang tengah ditarik oleh modernisasi untuk memisahkan sisi "kemanusiaan" dari manusia penghuninya.

Memang ada beberapa tulisan dalam TitikTuju, ketika diedit kembali beberapa waktu kemudian (enam angka di belakang tulisan), sudah kehilangan ‘momentum’-nya, jika dibandingkan dengan suasana batin ketika tulisan itu dibuat, sesaat setelah peristiwa itu dialami. Terasa ‘kering’, ketika penulis mengeditnya lagi untuk dinikmati sekarang, saat peristiwa itu sendiri sudah lampau. Hal ini bisa dirasakan dalam tulisan yang berjudul "BBBM", "Jalasveva Jayamahe" dan sebagainya. Namun, itu tidak mengurangi kenikmatan menjelajah dunia nilai-nilai kemanusiaan yang ditawarkan oleh penulisnya dalam TitikTuju.

Terakhir, jika pembaca jeli menelusuri TitikTuju hingga akhir, tentu akan mafhum, dengan situasi batin penulisnya. Bahkan pembaca dapat ikut merasakan ‘sakit’ imsomnia yang tidak dirasakan oleh penulis, bisa tahu hobi penulis yang suka mbaca buku Asmaraman S Kho Ping Hoo semasa remaja hingga hafal nama tokoh-tokoh dunia kang-ouw, seorang Andre Theriqa, yang rela begadang semalaman hanya untuk menonton bola, dan sebagainya. Penulis juga tampaknya sengaja menunjukkan kecintaannya pada lagu-lagu Iwan Fals, musisi yang dikaguminya, hingga bisa ditanyakan, ada berapa lagu Iwan Fals dalam TitikTuju ?

Akhirnya selamat membaca TitikTuju sambil mendendangkan lagu IwanFals. (250206)

Imron Hamami adalah penggiat sosial yang menjadi motor Pattiro,
sebuah NGO yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan di Tangerang.

5.2.08

Imlek dan Harmoni dengan Alam


Tanggal 7 Februari 2008, kalender China memasuki angka 2559. Namun, menjelang Imlek, Tanah Air diterjang banjir, menewaskan beberapa orang dan mengakibatkan kerugian material.
Diperkirakan, banjir masih akan mengancam berbagai kawasan di Tanah Air pada Februari dan Maret 2008.

Banjir sudah menjadi bagian hidup kita dan diabadikan dalam aneka peradaban. Dalam sejarah Tiongkok kuno, misalnya, dikisahkan Yao bersama tujuh orang, atau Fa Li bersama istri dan anak-anaknya yang selamat dari banjir dan gempa bumi.

Menghargai alam

Apa kaitan banjir atau bencana dengan Imlek?
Imlek adalah perayaan kaum petani di Tiongkok kuno saat menyambut pergantian musim, dari musim dingin menuju musim semi. Kata Imlek dari dialek bahasa Hokkian, artinya penanggalan bulan atau yinli (Mandarin). Di Tiongkok, Tahun Baru Imlek lebih dikenal dengan Chunjie, perayaan musim semi. Kegiatan perayaannya disebut Guo Nian (memasuki tahun baru). Di Indonesia hal ini dikenal dengan Konyan.

Maka, Imlek sebenarnya menyimpan semangat penghargaan pada alam. Seperti bangsa-bangsa kuno lainnya, saat itu para petani Tiongkok mempunyai kosmologi atau pandangan tentang alam semesta yang harus selalu dijaga kesakralannya sehingga setiap pergantian musim, saat menanam benih atau memanen, selalu disertai ritual khusus bagi Sang Pencipta. Jadi, sebagai suku bangsa primitif, prinsip sakralisasi alam dipegang teguh.

Hadirnya agama-agama Tao, Konghucu, atau Buddha memberi nuansa keagamaan pada Imlek. Agama-agama ini memperkaya kepercayaan para petani untuk menghargai alam semesta. Bahkan, saking menghargai alam semesta, umat Buddha, misalnya, dilarang membunuh nyamuk atau menebang pohon. Intinya sesama makhluk hidup harus dijaga dan dihormati.

Agama Tao dengan prinsip Yin dan Yang meyakini, alam semesta selalu mengandung dua prinsip ini. Prinsip ini di antaranya juga mengajarkan agar manusia selalu menjaga harmoni dan keselarasan. Etika Konghucu mengajarkan agar kita tidak melakukan sesuatu yang menyakitkan atau merusak alam yang di dalamnya terangkum sesama manusia. Sedikit saja keselarasan diusik, manusia harus menanggung bencana dan malapetaka.

Merusak alam

Rasanya, ajaran-ajaran ini relevan dengan kita, khususnya jika dikaitkan dengan banjir atau bencana alam. Jika dicari, akar masalah banjir di Jakarta, Jawa Timur, dan berbagai tempat semua bermuara pada sikap kita yang tidak menghargai alam. Penggundulan hutan 3,8 juta hektar per tahun membuat kondisi lingkungan dan hutan di Jawa tinggal 4 persen dari luas Pulau Jawa, jauh di bawah tingkat 30 persen yang dikatakan titik keamanan minimum. Ini contoh betapa manusia semena-mena pada alam.

Reklamasi pantai Jakarta menjadi tak berarti saat di sana dibangun perumahan. Hal ini diyakini menjadi penyebab banjir Jakarta. Prof John Rennie Short dalam buku Urban Theory, A Critical Assessment (2006) mengingatkan, kekurangpekaan pengelola kota negara atas masalah lingkungan bisa memunculkan wounded cities, kota-kota terluka. Warga Jakarta sudah merasakan luka akibat banjir.

Sebenarnya reklamasi pantai, pembangunan tol, atau pembabatan hutan bisa dikategorikan contra naturam, melawan hukum alam. Manusia menunjukkan arogansinya bisa mengalahkan alam. Maka, semangat Imlek yang dihayati para petani di Tiongkok kuno untuk selalu menjaga keselarasan dengan alam menemukan relevansinya.

Berbagai pandangan itu senada dengan ecotheology yang muncul awal 1970-an karena maraknya krisis lingkungan hidup. Ekoteologi seperti dicetuskan Jack Rogers, Annie Dillard, atau John Cobb Jr dan lainnya hendak menekankan interelasi antara Allah dan alam, di dalamnya termasuk manusia. Artinya, jika kita merusak hutan, sama dengan melawan Allah. Singkatnya, ekoteologi hendak menggarisbawahi pentingnya dikembangkan praksis pembebasan manusia dan alam dari segala bentuk tirani dan eksploitasi, dan itu menjadi ekspresi penghargaan kepada Sang Pencipta.

Maka, Imlek tahun ini selayaknya dijadikan momentum menjaga harmoni dengan Tuhan, sesama warga, dan alam sekitar.

Gong xi fa cai dan Xin Nian Kuaile 2559.

Andika Hadinata Rohaniwan; Pegiat Lingkungan, Tinggal di Roma, Italia

3.2.08

Bah


Katanya, banjir besar di Jakarta itu siklus lima tahunan. Tapi, tempo hari, lagi-lagi Jakarta kelelep dan ngap-ngapan. Atau, banjir kemarin ini memang bukan banjir besar, karena kadung yang diklaim sebagai banjir besar sudah berlangsung Januari tahun lalu?

Tapi sesungguhnya, siapa lagi yang peduli itu mau disebut besar atau tidak. Nyatanya, cakupan genangan air merambah ke mana-mana. Bukan saja ipar saya -- H. Taufik -- yang terkena dampaknya, ia terpaksa meninggalkan 'audi'-nya untuk menumpang sepeda motor sang adik yang sore itu boleh melaju di jalan tol. Bahkan SBY yang Presiden Republik Indonesia pun memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan efek hujan semalaman itu.

Tak pelak, 'sang ahli' pun kelabakan. Pihak pertama yang dipersalahkan adalah kontraktor drainase. Karena sungguh mencengangkan, terjangan air itu kali ini tidak melulu melanda wilayah minus di sepanjang sepadan kali dan wilayah kumuh yang memang sudah terbiasa dengan kondisi semacam itu, tetapi kali ini yang ditampar oleh banjir adalah jalan protokol paling bergengsi, Sudirman-Thamrin dan Tol Sedyatmo.

Tercatat lebih dari duaratus tiga puluh penerbangan terhambat, tertunda dan dibatalkan. Tidak tercatat entah berapa kerugian para pengusaha --terutama yang bergerak di sektor angkutan umum. Tidak juga tercatat, berapa pengharapan di awal bulan yang terkapar sia-sia. Dan itu semua ternyata tidak cukup untuk menggerakkan kita untuk semakin waspada.

Banjir memang bukan barang baru. Mungkin satu ketika nanti, banjir tidak lagi dianggap sebagai bencana alam. Banjir akan menjadi sebuah gejala yang biasa-biasa saja sebagaimana kita bersendawa pasca sarapan pagi dengan menu makan siang. Banjir bahkan mungkin akan menjadi rutinitas, seperti (punten) b-a-b yang kita lakukan sebelum sarapan pagi dengan menu makan siang tadi.

Memang alam dan fenomenanya yang paling asyik untuk dikambinghitamkan. Padahal ketika musim sedang kering, kita dan lebih-lebih pemerintah, tidak merasa harus melakukan upaya persiapan dan pencegahan jika musim basah tiba. Dan ketika musim basah itu tiba, kita dan lebih-lebih pemerintah, sibuk menyalahkan cuaca yang menyebabkan kita dan lebih-lebih pemerintah, tidak bisa melakukan apa-apa.

Banjir itu mungkin akan menjadi bah. Tanpa menjadi bah pun, ketika banjir ada, sahabat saya yang asli Tarutung pasti akan spontan bilang, "Bah !!"

Banjir jelas telah mengakibatkan banyak hal tidak lagi bisa dikerjakan. Boro-boro untuk berpoco-poco (meminjam istilah Megawati Soekarnoputri, yang mengibaratkan pemerintah sekarang seperti tarian khas dari belahan timur itu, maju selangkah - mundur lagi selangkah, hanya berputar-putar di tempat), untuk mengadakan sparing bulutangkis dengan kerabat kami yang dari Priuk pun terpaksa ditunda hingga waktu yang belum bisa dipastikan.

Atau mereka memang tidak sedang poco-poco, tetapi justru sedang mundur teratur. Bah !!! ANDRETHERIQA 030208

31.1.08

Kemusuk - Kemusu


Kemarin, saya seharian beristirahat dari segala rutinitas saya, yang mulai tampak agak 'liar' semenjak persiapan Pilkada, persiapan verifikasi parpol dan persiapan PON di Kalimantan Timur. Malam sebelumnya, saya sengaja mengkhusukkan diri dalam kontemplasi yang mulai jarang bisa saya lakukan setahun-dua terakhir ini.

Saya sengaja mengambil waktu kontemplasi bertepatan dengan malam ketiga meninggalnya Presiden ke-2 Republik Indonesia, Almarhum Jenderal Besar Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto, demikian nama lengkapnya kini. Dalam kontemplasi, selain saya tetap mendoakan kesejahteraan dan kesentosaan Pak Harto di alam barunya, saya juga beroleh banyak hal yang selama ini absurd di pandangan saya. Tapi catatan berikut ini, sebagian besar tidak ada kaitannya dengan kontemplasi tersebut.

Hampir seluruh media massa gegap gempita meliput habis-habisan peristiwa yang berkaitan dengan Pak Harto, mengenai kasus-kasus yang disangkutkan kepada almarhum, terutama tatkala beliau sakit hingga wafatnya. Tapi jika diperhatikan, alangkah menyedihkan bahasa yang menyertai sebagian besar pemberitaan itu, bahkan ketika perusahaan-perusahaan atau lembaga-lembaga terkemuka memasang iklan duka cita.

Berbeda dengan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, Pak Harto lebih merasa enjoy dengan penulisan namanya dengan ejaan Soewandi, yaitu Soeharto. Bung Karno pada masa-masa terakhirnya, mempublikasi semua tulisannya dengan menggunakan ejaan Malindo, Sukarno, meski dua tahun terakhir pemerintahannya ia melancarkan Ganyang Malaysia.

Pak Harto adalah Presiden ke-2 Republik Indonesia, dan bukan Presiden Republik Indonesia ke-2. Karena Republik Indonesia masih tetap satu sampai saat ini.

Pak Harto juga bukan mantan Presiden ke-2 Republik Indonesia apalagi mantan Presiden Republik Indonesia ke-2. Karena setelah Pak Harto, tidak ada presiden ke-2 Republik Indonesia yang lebih baru, apalagi yang menggantikan Pak Harto sebagai presiden Republik Indonesia ke-2.

Pak Harto bukanlah RI-2, meskipun memang benar beliau adalah mantan Presiden Republik Indonesia, karena setelah beliau lengser keprabon, berturut-turut muncul presiden-presiden yang lebih baru yang menggantikan beliau dalam singgasana sebagai RI-1, yaitu: Prof. Dr. Eng. BJ. Habibie, KH. Abdurrachman Wahid, Hj. Megawati Soekarnoputri (penulisan Soekarnoputri pada Megawati berbeda dengan penulisan pada Guruh Sukarno Putra, padahal mereka berasal dari Ayahbunda yang sama, itulah uniknya Indonesia) dan Dr. H. Soesilo Bambang Yudhoyono (yang tidak pernah bersedia mencantumkan dirinya sebagai Jenderal Purnawirawan).

Sedangkan RI-2 lazimnya adalah sebutan bagi seseorang yang menjabat sebagai wakil presiden. Pak Harto sebagai RI-1 pernah memiliki RI-2 berturut-turut sebagai berikut: Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973), Adam Malik (1978), Umar Wirahadikusumah (1983), Sudharmono (1988), Try Sutrisno (1993), dan BJ. Habibie (1998). Sementara hingga saat ini baru ada dua RI-2 yang kemudian menjadi RI-1, yaitu BJ. Habibie dan Megawati Soekarnoputri.

Catatan sederhana di atas, adalah sebagian usaha saya untuk mengingatkan kepada kita semua, betapa untuk hal yang sepele dan sederhana, yang ada kaitannya dengan bahasa resmi kenegaraan yang kita pergunakan sehari-hari saja kita sering keliru, apalagi jika kita harus menyelami segala sifat, watak dan karakter manusia. Juga bagaimana kita jadi suka begitu sok tahu untuk menjadi hakim terhadap peristiwa-peristiwa yang sama sekali tidak kita alami secara langsung.

Kadang kita begitu mudah terprovokasi, bahkan ada kecenderungan kita suka menjadikan diri kita sebagai provokator, padahal esensi persoalan kadang tidak kita mengerti sama sekali.

Salah satu contoh yang paling aktual adalah tuduhan terhadap Pak Harto dari korban penembakan Trisakti. Secara politis, penembakan terhadap mahasiswa yang kemudian mengobarkan kemarahan massa secara kolosal itu merugikan Pak Harto, bagaimana mungkin jika Pak Harto dituduh bertanggungjawab terhadap penembakan tersebut. Peristiwa tuduhan itu sama saja dengan yang dialami oleh Bung Karno, sangat tidak logis jika Bung Karno dinyatakan sebagai dalang atau pihak yang mengetahui sebuah gerakan kudeta yang bermaksud menggulingkan pemerintahan dan kekuasaannya pada tahun 1965.

Ada kesamaan akhir kekuasaan Pak Harto dengan Bung Karno, dan inilah yang membuat kemudian saya menghargai keduanya.

Bung Karno dengan 'legowo' menyerahkan kekuasaannya kepada Pak Harto di saat ia merasa bahwa sudah tidak ada lagi waktu baginya untuk mempertahankan kekuasaan, padahal ia bisa saja bersikeras dengan kekuatan militer yang sebagian dari tiga angkatan masih memihaknya. Pak Harto juga demikian, ia sangat mungkin mengerahkan kekuatan militer yang sebagian besar ia besarkan dan masih sangat loyal padanya. Tapi kedua mantan presiden tersebut justru menukjukkan kenegarawanan mereka untuk memilih mandeg pandhito dengan tidak melakukan perlawanan berdarah.

Ada satu lagi kemiripan yang saya catat. Saat melantik Pak Harto sebagai Penjabat Presiden pada 12 Maret 1967 di hadapan MPRS, Bung Karno melakukan dengan tegar, penuh wibawa dan diakhiri dengan menjabat tangan penggantinya itu dengan senyum dan mengganggukkan kepala, pertanda bahwa Bung Karno mulai detik itu sudah menjadi rakyat biasa yang memberikan hormat kepada presidennya.

Pada 21 Mei 1998, di Istana Negara, Pak Harto pun menyampaikan pidato pengunduran dirinya dengan tegar untuk kemudian menyerahkan kepemimpinannya kepada BJ Habibie. Sebelum beliau meninggalkan Istana untuk menuju ke kediaman pribadinya di Cendana bersama Siti Hadianti Rumana dan Saadilah Moersyid, Pak Harto juga menyalami Habibie dengan senyum khasnya dan kemudian menganggukkan kepala sebagai tanda penghormatan dari seorang rakyat biasa kepada presidennya.

Dalam kehidupan manusia, selalu terdapat dua sisi yang saling bertolakbelakang namun senantiasa menyertai. Ada sisi positif, dan ada sisi negatif. Seluruh pemimpin di muka bumi juga seperti itu. Bahkan pemimpin spritual semacam Paus bagi umat Katolik di dalam lingkaran yang begitu sakral seperti Vatikan juga tidak urung dipenuhi dengan kontroversial.

JF Keneddy, presiden muda AS yang cuma tiga setengah tahun menjabat, kecerdasan dan popularitasnya tidak pernah sanggup menghindarkan dirinya dari gunjang-ganjing kehidupan pribadinya baik dengan istrinya Jacqueline yang kelak menikah dengan Onassis ataupun gossip kedekatannya dengan dan yang menyertai kematian Marylin Monroe. Semangatnya untuk mengembangkan pengetahuan antariksa ketika itu juga kemudian diragukan apakah gambar Neil Amstrong menjejakkan kaki di bulan adalah foto asli atau cuma montage.

Habibie, si jenius kecil didikan Pak Harto, pun tak luput dari kontroversi. Waktu yang cuma setahun kedudukannya sebagai RI-1 dicederai dengan lepasnya Timor Timur menjadi negara Timor Leste. Orang pun meragukan kepintaran Habibie dengan keputusan yang dianggap sangat tidak smart itu. Apalagi tatkala orang mengaitkan dengan pesawat-pesawat buatan IPTN yang cuma dibarter dengan ketan dan kedelai oleh negara lain.

Kontroversi tentang Bung Karno, ditulis lebih dari seratus buku, mulai dari yang dicetak dengan art-paper dan hard-cover sampai yang dijual dengan pola stensilan dan fotokopian. Mulai dari kisah Bu Inggit hingga pidato pamungkas yang bertitel Nawaksara. Saya sendiri memiliki lebih dari 50 buku yang ditulis oleh dan tentang Bung Karno.

Nah, apalagi tentang Pak Harto. Cerita tentang beliau belum tentu akan berakhir sepanjang dasa warsa ini. Hal tersebut akan sangat bergantung dengan perkembangan politik di negeri kita. Kontroversi semacam itu pasti akan terus berlanjut, baik oleh orang yang mengenalnya atau oleh orang-orang yang merasa, mengaku-aku mengenalnya. Oleh mereka yang memang mengetahui persoalan dan kejadian yang berlangsung, atau oleh mereka-mereka yang merasa tahu, berlagak tahu, sok tahu. Oleh mereka yang pernah dibesarkan oleh Pak Harto atau yang membesarkan diri dengan membonceng nama Pak Harto. Oleh orang yang memuja atau pun mereka yang mencacinya.

Sekali lagi, sejarah bukanlah apa yang telah terjadi. Sejarah lebih cenderung kepada apa yang sudah terlanjur tertulis, atau yang sengaja ditulis.

Banyak hal yang terjadi di republik ini, berlangsung sesuai dengan skenario yang sudah dirancang. Meski kadang, skenario itu terasa kasar dan sangat memuakkan. Seperti contoh, skenario yang dipaksakan untuk disutradarai oleh seorang sineas besar sekaliber Almarhum Arifin C. Noor, Pemberantasan (atau Pemberontakan?) G30S/PKI. Masak ada tentara yang bergerak pagi-pagi ke rumah Pangad (istilah ketika itu: Panglima Angkatan Darat) yang tidak mengenali wajah populis komandannya sendiri, AH. Nasution, sehingga harus salah menangkap Kapten (anumerta) Pierre Tendean?

Ah..., kontroversi tentang hal yang baik dan kenangan tentang keburukan memang adalah sebuah drama dunia. Tengoklah bagaimana orang-orang di Desa Kemusuk mengenang tempat lahir dan masa kecil Pak Harto. Bandingkan dengan masyarakat di Desa Kemusu yang seluruh desanya berubah menjadi Waduk Kedung Ombo. Apakah kita juga akan menjeratkan diri dalam kebiasaan yang sudah laten bangsa ini. Kedua desa yang berjarak tidak lebih dari seratus kilometer, yang lafalnya nyaris serupa, yang penulisannya hanya dibedakan dengan sebuah huruf 'k', tetapi memiliki pandangan dan kenangan yang sangat bertolak belakang terhadap satu sosok yang sama, HM. Soeharto.

Jika kita ingin membangun bangsa ini lebih dari yang ada sekarang ke depan, mulailah menatap tantangan-tantangan dengan lantang yang terhampar di hadapan, bukan sekadar mahir mengorek apa yang sudah terlanjur menjadi borok di belakang.

Anak bangsa yang akan membawa bangsa ini maju, bukanlah kanak-kanak yang hanya bisa memperolok pemimpinnya, menghujat kesana-kemari, mempersalahkan sejarah. Anak bangsa harapan Ibu Pertiwi, adalah mereka yang berjiwa besar, ksatria, yang tahu benar bagaimana membesarkan negeri ini, menjunjung tinggi martabat bangsa dengan tetap memperlihatkan pada dunia, bahwa negeri ini penuh dengan putra-putra bangsa yang terbaik, yang memahami kebesaran pendahulunya, yang menyimak kesalahan mereka untuk diperbaiki dengan cerdas dan bijak. Meminjam sedikit istilah Pak Harto, Mikul Dhuwur Mendham Jero.

Karena sesungguhnya, orang-orang besar bukanlah orang-orang yang merasa dirinya besar, tapi adalah orang-orang yang bisa membesarkan orang lain. ANDRETHERIQA 310108


CATATAN : PERLUAS JELAJAHMU TENTANG KEMUSUK, KEMUSU DAN PIDATO TERAKHIR HM. SOEHARTO DISINI.


28.1.08

Condeleren: HM. Soeharto


SEJARAH BUKANLAH APA YANG TELAH TERJADI
SEJARAH ADALAH APA YANG TELAH DITULISKAN


Ahad ini alam terlampau tenang
tidak ada pertanda yang mengguncang
tanpa gejala yang membuat tercengang

Tiada pohon beringin di alun-alun dan pekarangan yang tumbang
tiada riak besar pasang gelombang
tiada pekat gemulung gemawan
tiada hentakan liar lahar menyeruak kepundan
bahkan semilir angin pun hanya mengalun perlahan

adakah tanda-tanda itu pun telah enggan memberi kabar
ketika kita tak lagi antusias memahami makna yang terkibar

pukul satu lewat sembilan menit empat puluh delapan detik
saat sebuah detak nadi berhenti menggelitik

siang itu maha berita bersebar
menjawab gundah lara yang tidak lagi mampu tuk bersabar
meski tanpa ingar bingar

Selamat jalan duhai sang Bapak
tempuhi langkahmu dalam hening tanpa tepuk tiada sorak
dipayungi berlaksa doa takjim berserak
diiringi debat kusir yang terus memuncak

bersalahkah
berjasakah
adakah engkau pahlawan
bukankah engkau pecundang
diampunkan
dihujatkan

pukul duabelas lewat sebelas menit empat puluh delapan detik
saat jasadmu menuruni bumi di tengah terik
(bukankah pesanmu ingin dikebumikan sebelum dzuhur?)
di sana, di astana giribangun kini engkau bersemayam tenang
ditemani jasad isteri tercinta yang sudah mendahuluimu duabelas tahun berselang
di lereng lawu di karang anyar
bahtera itu telah siap berlayar
dan kalaupun engkau masih gemar memancing
ada didekatmu gajah mungkur sebelum kering

di sana ribuan pelayat telah berdatangan
di sana ribuan rakyat kecil akan memetik harapan

di sini jutaan mulut masih bersuara
di sini jutaan wacana coba mencari makna
di sini jutaan diri melekatkan nama

bersalahkah
berjasakah
pahlawankah
pecundangkah

maafkanlah...

ANDRETHERIQA 280108

OBITUARI PRESIDEN KE-2 RI ALMARHUM HM. SOEHARTO BACA DISINI

26.1.08

Hasil Final Pilkada Kabupaten Tangerang


Pagi hingga siang hari ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tangerang, menggelar rapat pleno penghitungan suara atas hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tangerang yang sudah dilaksanakan pada 20 Januari 2008 lalu.

Menggunakan Gedung Serba Guna, Kompleks Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, pleno yang dipimpin oleh Jamaludin, S.Ag, Ketua KPUD Kabupaten Tangerang tersebut berjalan relatif kondusif. Hanya beberapa interupsi dari pihak PKS yang menghambat kelancaran rapat tersebut.

Kelompok massa dari tim sukses pasangan yang kalah dalam perhitungan quick-count yang disinyalir hendak mengacaukan pleno KPUD dan merusak luapan kegembiraan tim yang menang, nyatanya tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki. Antisipasi aparat yang sudah dilakukan semenjak satu dua hari ini, terbukti efektif mencegah terjadinya anarkisme.

Di lain pihak, pernyataan legowo dan bisa menerima hasil Pilkada yang dilontarkan oleh Usamah, Habib Ali Alwi dan Airin Rachmi Diani, juga sedikit banyak turut mendinginkan suasana.

Akhirnya, pleno KPUD ditutup dengan hasil final penghitungan suara sebagai berikut:
Pasangan Ismet-Rano memperoleh 826.534 suara
Pasangan Usamah-Habib dengan 66.215 suara, dan
Pasangan Jazuli-Airin sejumlah 575.485 suara
serta sebanyak 34.814 suara yang dinyatakan tidak sah.

Sayangnya, di akhir episode yang telah berlangsung dengan baik, lancar, tertib dan sentosa itu masih tetap diwarnai dengan gaya kelompok kontestan no. 3 yang tidak bersedia menandatangani hasil pleno KPUD Kabupaten Tangerang itu.

Sekali lagi, selamat berjuang kepada H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno. Jawablah segala keraguan pihak yang sumbang, tatkala masa kampanye itu dengan hasil yang nyata. Balaslah cinta yang ditunjukkan oleh rakyat itu, dengan cinta pula. Semoga segalanya kelak akan berjalan dengan sentosa, sesuai dengan harapan kita semua. THERIQA 260108

Merampok Mobil dengan Telur


Belum ada sepekan ini, saya menerima sebuah email dari SahabatJiwa, A. Latief, seorang eksekutif muda di Astra, yang mengisahkan ada kejadian buruk yang menimpa temannya, yaitu perampokan di jalan raya dengan modus operandi baru, melemparkan telur ke kaca depan mobil yang sedang bergerak.

Kemarin, dalam berbagai perbincangan, rekan-rekan saya yang bertugas di Polda Metro Jaya, membenarkan informasi tersebut, dan mengingatkan agar pengemudi kendaraan roda empat, terutama di malam hari agar lebih berhati-hati. Tercatat sudah lebih dari lima kejadian yang dilaporkan, terkait kasus dengan pola operasi pelemparan telur tersebut.

Saya coba tampilkan di sini, email dari A. Latief, agar HandaiTaulan dan SahabatJiwa dapat menelaah kejadian semacam itu dan kemudian melakukan tindakan antisipatif terhadapnya. Sampaikan juga informasi ini kepada rekan-rekan yang lain.

Berikut ini sebuah kejadian buruk (musibah) yang dialami oleh seorang teman beserta 2 orang karyawannya pada 2 minggu yang lalu disalah satu wilayah Jakarta. Sebagian perampok melemparkan beberapa butir telur ke kaca depan kendaraan calon korban, bertujuan agar si pengemudi kendaraan memperlambat laju kendaraannya dan mengaktifkan/menghidupkan wiper kaca mobil kendaraan. Harapan mereka, pengemudi dengan mengaktifkan/menghidupkan wiper agar pecahan telur/kotoran dapat hilang/bersih, akan tetapi karena daya lengket telor yang pecah di kaca depan mobil justru malah menjadi rata dan menghalangi pandangan pengemudi, lalu pengemudi segera menghentikan kendaraannya. Di luar dugaan pengemudi, sebagian perampok sudah berdiri beberapa meter di depan kendaraan dan siap merampas kendaraan, tidak menutup kemungkinan nyawa penumpang kendaraan pun bisa dirampas jika dipandang perlu.

Bila modus pelemparan telur ini terjadi pada anda maka tindakan yang saya sarankan adalah:
1. Bila kendaraan sedang melaju kencang perlu kiranya mengurangi kecepatan namun kendaraan tetap berjalan (jangan terlalu pelan apalagi berhenti).

2. Jangan menghidupkan/mengaktifkan wiper agar pecahan telur tidak merata, usahakan tetap dapat melihat kedepan dengan memanfaatkan celah-celah pecahan telur yang menempel di kaca depan mobil.

3. Dapat menghentikan kendaraan untuk membersihkan kotoran/pecahan telur hanya bila sudah menemukan tempat yang diyakini AMAN (daerah yang cukup ramai/dekat kantor Polisi/daerah aman lainnya).

24.1.08

Blokir Situs Porno Demi Moralitas Anak Bangsa


Dengan motto: berkarya dan terus berkarya. Berhasil di dunia, bahagia di akhirat, Ahlul Faradish Resha berhasil menciptakan sebuah software site blocker. Software ini dibuat untuk memblok situs-situs porno yang menurutnya telah menggerogoti moral pemuda bangsa. Di usianya yang masih muda, Uul -- panggilan kecil Ahlul -- telah meraih berbagai prestasi di bidang teknologi. Buktinya, software site blocker ini termasuk sepuluh nominator dan mendapatkan anugerah penghargaan Youth National Science and Technology dalam Festival Pemuda Berprestasi 2006 Bidang Iptek berbasis Imtaq yang diselenggarakan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

Berikut petikan obrolan dengan anak muda kelahiran Payakumbuh, 8 Juni 1985 ini, yang disarikan dari sebuah email yang barusan saya terima pagi ini.

Apa sih yang menginspirasikan kamu membuat software site blocker?

Sebenarnya sebelum software ini lahir, ada temen yang ngomong "bisa gak bikin software untuk ngeblokir situs porno?" Nah, waktu itu saya langsung bilang, ya. Karena pada prinsipnya jika kita percaya pada kemampuan kita, insya Allah kita akan tahu kita bisa.

Hal yang terpenting di sini sebenarnya adalah permasalahan yang kita hadapi saat ini, khususnya pada perkembangan teknologi informasi. Perkembangaan tanpa batas dan aturan malah membawa dampak buruk, dan salah satunya adalah masalah pornografi.

Menurut sebuah lembaga peneliti di Amerika, transaksi yang terjadi di Internet Amerika 85 % lebih adalah transaksi seks, baik itu transaksi penjualan foto, video, bahkan objek seks itu sendiri. Nah, di Indonesia, jika diamati perkembangannya juga tidak kalah cepat. Saat ini semua sudah terlibat, mulai dari bapak-bapak kita diperkantoran sampai anak SD yang mencoba dan ingin tahu tentang hal-hal tersebut. Tidak diragukan lagi moral bangsa ke depan tengah terancam saat ini.

Melakukan pemblokiran secara langsung terhadap sumber-sumber informasi pornografi tentu saja butuh sebuah proses. Apalagi peraturan negara yang berbeda-beda tentang masalah pornografi tentu saja juga menjadi kendala terbesar bagi kita saat ini. Tapi ingat bagi Allah tidak ada kendala, cuma kita juga harus berusaha untuk memerangi kebathilan ini.

Berdasarkan permasalahan di atas maka hal yang memungkinkan untuk segera kita lakukan adalah melakukan pemblokiran langsung terhadap akses ke situs tersebut. Untuk mencoba mengantisipasi masalah di atas maka lahirlah Site Bloker, dengan harapan bisa menyelamatkan moral pemuda Indonesia khususnya, dan para pemakai fasilitas Internet dari dampak pornografi yang makin menghawatirkan ini.

Bisa dijelaskan proses blocking website itu?

Kebanyakan orang mengira saya melakukan pemblokiran berdasarkan kata atau gambar pada sebuah website, jika digolongkan tidak baik maka akan diblokir. Nah padahal bukan demikian. Lebih dari itu, program ini akan memblokir secara langsung dari isi keseluruhan sebuah situs yang dianggap mengandung informasi negatif. Sedangkan data situsnya tentu saja sudah dimasukkan kedalam program Site Blocker tersebut. Dengan demikian, walaupun file situs yang diblokir diakses dari situs lain insya Allah juga tidak akan bisa di akses.

Itu kerjanya gimana yah?

Waktu kemarin ditanyai para profesor yang jadi juri bahkan sampai Menristek pun nanya yang sama. Tapi herannya malah kelihatan Bapak-bapak itu rupanya tidak mengetahui cara kerjanya. Kelihatan kalo memang bukan di bidangnya.

Software ini bekerja memanfaatkan Sistem Operasi sendiri. Itu lho yang di sebut sistem operasi itu seperti Windows98, WindowsXP, Linux, Max OS dan lain-lain. Ada sebuah file yang menjadi referensi bagi sebuah komputer untuk mengakses sebuah situs. Nah dengan mempermainkan file tersebut jadilah Site Blokcer tersebut. Bagi sobat yang sudah belajar teknologi informasi coba cari referensi tentang file hosts di sistem operasi.

Kenapa kamu tertarik dengan dunia teknologi?

Nah ini pertanyaan yang bagus. Kenapa? Sebenarnya sangat mudah dijawab, saya suka teknologi karena itu bagian ilmu. Mempelajari sebuah ilmu apalagi itu kita sukai adalah sesuatu yang menyenangkan.

Lebih tepat jika di sebut Teknologi Informasi. Yap, saya lebih fokus pada teknologi informasi. Hal yang membuat saya menyenangi teknologi tersebut adalah karena perkembangannya yang begitu pesat. Di samping itu dengan bekal jiwa teknik dari orang tua juga sangat menginspirasi saya untuk selalu bekerja dan berinovasi di bidang teknologi dan informasi.

Waktu kecil kamu memang suka teknologi?

Mmmm, gak juga. Dulu malah waktu kecil cita-cita saya masuk ITB, tapi sekarang malah nyantol di UGM. Hal ini dikarenakan pada masa kecil saya lebih tertarik dengan dunia elektronika. Malah ketika masa-masa SMP saya masih belum berkenalan dengan namanya komputer.

Kabarnya kamu juga punya perusahaan sendiri yang bergerak di bidang IT?

Alhamdulillah, memang saya saat ini sudah mempunyai sebuah perusahaan yang sudah dalam bentuk CV. Saya bangga lho karena ini dari hasil kerja sendiri. Perusahaan ini saya kosentrasikan sebagai IT Developer. Nah dengan demikian ya bisa ditebak garapan kami ya gak jauh dari lingkungan Teknologi Informasi.

Perusahaan keroyokan atau milik sendiri?

Untuk saat ini masih sendiri. Cuma untuk membantu operasional saya mengajak Marketing Freelance untuk bekerjasama guna mencari klien. Soalnya kalau bekerja sendiri tidak akan sanggup apalagi dengan perkembangan yang terjadi.

Yang menginspirasikan kamu membuat perusahaan IT ini apa?

Nah di sini nih yang harus menjadi suatu bahan renungan bagi kita selaku umat muslim. Kenapa saya memilih perusahaan IT, ya karena di sanalah saya bisa berbuat lebih banyak dan maksimal. Namun pada hakikatnya yang saya bangun saat ini adalah pondasi ekonomi selaku seorang muslim yang tidak ingin dianggap sebagai komunitas miskin lagi. Salah satu keinginan saya di masa depan adalah menjadi seorang muslim yang kuat secara ekonomi dan bisa menjadi donatur dakwah ke depan. Dan selagi kita berpikiran bisa, InsyaAllah semua itu akan terkabul.

Sejauh ini klien kamu sudah berapa banyak?

Kalau klien, alhamdulillah yang tercatat udah ratusan, dan untuk yang tidak tercatat mungkin jutaan orang. Yap, klien terbanyak adalah klien software antivirus saya. Mungkin sobat semua masih kenal dengan Shampoo Anti Brontok itu merupakan generasi awal antivirus yang pernah saya buat.

Kamu aktif di organisasi apa sekarang?

Jadi malu nih. Kalau ditanya organisasi tidak ada. Tapi jangan bilang lho kalau organisasi itu tidak penting, justru malah teman-teman saya satu kontrakan itu pada menjadi pimpinan aktivis kampus semua. Mungkin hal ini wajar menurut saya. Karena kita harus berbagi waktu, kita harus menyebar ke seluruh segi dan lini kehidupan, nah di sanalah insya Allah kita akan kuat.

Kamu kan masih muda, masih kuliah pula, bagaimana cara kamu membagi waktu antara bisnis, kuliah, dan organisasi (kalau aktif di organisasi)?

Jawabannya sederhana, bagilah semua waktu menurut prioritas kegiatannya. Dan jangan biasakan memikirkan sesuatu untuk jangka pendek saja. Berpikirlah jauh ke depan, sehingga insya Allah kita akan tahu bagaimana cara membagi waktu untuk kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan.

Pesan Buat Pembaca Blog ini ?

Kalau boleh titip pesan, saya cuma mau bilang, janganlah kita hanya bercita-cita untuk mengejar sesuatu ketertinggalan, karena sungguh hal tersebut akan membuat kita terus tertinggal. Lakukanlah yang terbaik, dan teruslah berinovasi. Selalu fokus terhadap suatu keinginan kita. Jangan mudah dipengaruhi orang lain, karena sesungguhnya menurut saya semua semangat, jawaban, serta keberhasilan itu ada pada diri kita sendiri. Percayalah, selagi itu kita lakukan untuk kebaikan insya Allah akan ada bantuan-Nya pada kita. SYAMSUL ARIFIN 240108

CATATAN : ARTIKEL DI ATAS MERUPAKAN SADURAN DARI SEBUAH EMAIL YANG SAYA TERIMA TADI PAGI, AHLUL FARADISH RESHA DAPAT DIHUBUNGI DISINI ATAU DIAKSES DISANA. TERIMAKASIH UNTUK SYAMSUL.ARIFIN

22.1.08

Bersyukur - Bercukur


Sehari setelah pencobloson, Gedung Agung Pendopo Kabupaten Tangerang di Jalan Kisamaun No. 1, kediaman resmi Bupati Tangerang tampak lengang.

Meski berbagai perhitungan cepat (quick-count), baik yang dilakukan oleh lembaga survei swasta, independen maupun yang nyantol ke partai politik serta perhitungan sementara oleh lembaga resmi KPUD menunjukkan keunggulan yang signifikan, tidak tampak luapan kegembiraan yang berlebihan, eforia dari keluarga besar H. Ismet Iskandar.

Lelaki gagah yang masih menjabat Bupati Tangerang itu, malah memilih untuk rileks di kediaman pribadi keluarga di kawasan Jalan Haji Abdullah, Pasaranyar, Tangerang.

Memang, semenjak pagi tampak rantai pejabat dan masyarakat yang datang untuk mengucapkan selamat. H. Ismet menyambut semuanya dengan santai, wajah yang berseri dan tampak penuh dengan perasaan syukur dan terimakasihnya.

"Kita tetap menghargai mekanisme yang dijalankan oleh lembaga resmi, menunggu hingga penghitungan manual selesai dan pengumuman resmi jumlah akhir perolehan suara oleh KPUD." demikian H. Ismet membuka pembicaraan.
"Pertama-tama yang kita lakukan adalah memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt, karena proses pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah secara langsung ini berjalan dengan sangat lancar, tertib, tenteram dan sentosa. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat pemilih tetap tinggi, laporan yang saya terima, lebih dari enampuluh persen telah menggunakan hal pilih mereka. Kedua hal tadi merupakan sesuatu yang luar biasa dan kita pantas bangga dan mensyukurinya.

Tolong sampaikan juga salam, penghargaan dan terimakasih dari saya dan keluarga kepada segenap lapisan masyarakat, atas segala kerja keras, dukungan dan peran-aktif mereka. Mudah-mudahan apa yang terjadi di sini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang juga akan melaksanakan pilkada dalam waktu yang akan datang.

Salam hormat saya juga kepada kedua pasang kandidat beserta tim mereka bilamana pada saatnya mereka dengan lapang dada dapat menerima hasil akhir yang akan diumumkan oleh KPUD. Beberapa program mereka yang positif dan sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah yang sudah berjalan selama ini, tentu juga akan kita akomodir nantinya.

Yang terpenting sejauh ini adalah suasana yang kondusif, konstruktif dan damai sejahtera yang harus tetap kita jaga dan terpelihara. Jangan sampai harapan rakyat yang sudah cape-cape turut serta dalam pelaksanaan pesta demokrasi semacam ini tercederai lagi. Kasihan masyarakat kita tersebut.

Satu hal yang saya yakini dengan pasti, bahkan saya sampai meneteskan air mata saat saya menyaksikan gelombang antusiasme dan dukungan masyarakat yang begitu tulus dan spontan saat kampanye terakhir tanggal 16 Januari tempo hari, bahwa sesungguhnya apa yang saya peroleh, apa yang saya terima ini adalah semata-mata karena kecintaan yang begitu besar dari masyarakat luas.

Saya tidak mungkin sanggup membeli suara mereka, membayar mereka, saya juga tidak menjanjikan hal yang muluk-muluk yang tidak mungkin terlaksana dalam kondisi yang real, saya juga tidak terbiasa untuk mengiming-imingi orang, saya hanyalah seorang pengemban amanah. Sungguh, saya hanya akan melaksanakan segala amanah masyarakat itu dengan kecintaan pula, kalau mampu ya sebesar kecintaan mereka kepada saya, kepada daerah ini.

Karena saya tidak mengenal istilah seratus hari pertama dalam jabatan saya, saya akan meneruskan program sebagaimana yang sudah kita kerjakan dan laksanakan selama ini. Saya mengajak peran serta segenap komponen masyarakat tanpa terkecuali dalam kerja besar kita itu ke depan. Pilkada hanya sebuah proses, jika ia sudah selesai, mari kita menghadapi masa yang akan datang dengan saling bahu membahu. Daerah ini untuk semuanya, untuk seluruh rakyat Kabupaten Tangerang, bukan hanya milik sekelompok orang yang terlibat di dalam proses pilkada tersebut.

Sekali lagi, saya amat mensyukuri apapun hasil akhir yang akan kita hadapi. Tugas kita dalam melaksanakan pilkada yang damai dan kondusif telah berhasil dengan baik. Terimakasih kepada semua pihak tanpa terkecuali. " tutur H. Ismet Iskandar sambil sesekali berdiri berjabat tangan dan dipeluk dengan mesra tamu-tamunya yang datang dalam suasana yang hening dan santai. Ungkapan syukur mereka telah terpampang dalam gerak tubuh mereka, dalam sorot mata mereka, dalam tarikan senyum mereka, tidak diungkapkan dengan sejuta kata-kata, tidak dirangkai dengan sorak hura-hura.

Sekelompok anak muda yang dipimpin oleh H. Ebrown Lubuk, SH, ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang, juga menunjukkan rasa bersyukur mereka dengan gaya mereka yang unik, yaitu dengan mencukur habis rambut mereka. Jadilah, H. Ismet memeluk dan menyalami sekelompok anak muda penuh harapan yang berkepala plontos itu. Selamat, Yah. THERIQA 210108

BERITA TERKAIT PILKADA DAPAT DIKLIK DISINI ATAU DISANA
FOTO KUNJUNGAN H. ISMET ISKANDAR KE TPS 15 CITRARAYA-CIKUPA TGL 20 JANUARI 2008 PUKUL 10.15 (FOTO OLEH H. SAFRIZAL, PELANGI)

20.1.08

H. Ismet Iskandar Kembali Pimpin Tangerang

Hari ini, sepanjang pagi hingga siang, masyarakat Kabupaten Tangerang bergerak untuk memberikan suara mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tangerang yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara langsung.

Setelah melalui berbagai ragam kampanye, baik yang positif, negatif, terang-terangan maupun yang menghalalkan segala cara, maka tibalah hari penentuan itu. Pilkada yang konon menurut Hadi-Hartono, salah satu pengurus PDI-Perjuangan, menghabiskan dana nyaris setengah triliun ini, justru berlangsung dengan tertib dan lancar.

Saya sendiri sempat mendampingi Bupati Tangerang berkeliling memantau beberapa TPS di wilayah Curug dan Cikupa. Juga sempat mengobrol dengan Ketua KPUD Kabupaten Tangerang, Jamaludin yang mendampingi tim KPU Pusat di TPS 15 CitraRaya, Cikupa. Kedua tokoh tampak sumringah dengan lancarnya pemungutan suara tersebut, meski diakui masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang.

Hampir di seluruh TPS, pemungutan suara ditutup tepat pada pukul 13.00. Yang dilanjutkan dengan penghitungan suara di masing-masing TPS dengan disaksikan oleh masing-masing saksi dari ketiga kontestan.

Laporan yang disampaikan oleh HandaiTaulan dan SahabatJiwa SemburatJingga di seluruh 36 kecamatan, sementara ini menunjukkan keunggulan dari pasangan nomor 1, H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno. Beberapa laporan tersebut juga dapat diikuti melalui kolom komentar dengan mengklik kata komentar di bawah tulisan ini.

Dengan penghitungan cepat yang dilakukan secara random oleh HandaiTaulan SemburatJingga, kenyataannya bahwa H. Ismet Iskandar masih tetap mendapat kepercayaan dari rakyat dan masyarakat Kabupaten Tangerang untuk kembali memimpin daerah ini untuk masa baktinya yang kedua, lima tahun ke depan.

Selamat dan sukses untuk segenap lapisan masyarakat yang telah memperlihatkan sumbangsih dan keikhlasannya sebagai wujud kecintaan mereka kepada sosok yang sangat pantas untuk memimpin ini. Semoga Tangerang ke depan memang akan lebih baik lagi. BATMAN 200108

17.1.08

Diklat Khutoba dan Mubaligh-Mubalighoh


Pagi ini, Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH. Turmudzi membuka secara resmi Diklat Khutoba dan Mubaligh-Mubalighoh se-Kabupaten Tangerang di Tangerang Islamic Center, Panongan.
Mewakili Bupati Tangerang yang pada saat yang sama sedang menerima kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup, KH. Turmudzi mengharapkan agar para Khotib, Mubaligh dan Mubalighoh dapat berperan lebih jauh dalam memberikan masukan yang bermanfaat bagi ummat di daerah ini.

Ketua MUI tersebut juga mengisyaratkan bahwa masih terdapat banyak petugas dan pemuka Islam yang salah menerapkan kutbah, ceramah maupun doa dalam berbagai kesempatan yang berbeda. Itu pula sebabnya, latihan semacam ini diperlukan.

MUI Kabupaten Tangerang secara reguler mengadakan pelatihan-pelatihan setiap tahun. Tahun ini peserta diklat berjumlah lebih dari limaratus, terdiri atas masing-masing lima orang khotib, tiga mubaligh dan dua mubalighoh serta satu pengurus MUI tiap kecamatan dari keseluruhan tiga puluh enam kecamatan se-Kabupaten Tangerang ditambah undangan dan pengurus MUI Kabupaten Tangerang.

Agenda pelatihan kali ini diisi oleh DR. KH. Ma'ruf Amin, Ketua MUI Pusat yang menyampaikan materi Khutbah dan Da'wah, dipandu oleh moderator Drs. Baikandi.

Prof. DR. Suparman Usman, SH., Ketua MUI Provinsi Banten yang memaparkan Methodologi Da'wah, dengan moderator Drs. Ubaidillah.

Sementara itu materi tentang Retorika Da'wah dibawakan oleh dua narasumber, masing-masing Dr. KH. Nurul Huda, Ketua LDNU Pusat dan KH. Dahlan Hasyim, SH., M. Hum, Ketua Komisi Pengembangan Hukum dan Perundang-undangan MUI Kabupaten Tangerang.

Pembicara terakhir dalam diklat yang berlangsung sehari penuh ini adalah Kepala Kantor Agama Kabupaten Tangerang, Drs. H. Agus Salim, M. Pd., yang menyampaikan Kebijakan Departemen Agama dalam Da'wah.

Tentunya, harapan kita semua adalah bahwasanya selepas mengikuti pelatihan ini, wawasan para khutoba dan mubaligh-mubalighoh semakin berkembang, sehingga bisa mengaplikasikan kemampuannya dalam memberikan pencerahan yang bermanfaat bagi ummat dan masyarakat luas. THERIQA 08 MUHARRAM 1429 H.