9.8.08

Amazing Beijing


Beijing nyatanya telah melampaui impianku dan Dewi Sandra, artis cantik-cerdas-polos dan rendah hati itu. Kalau aku, pengen meminang seseorang pada 080808:08 (tanggal delapan bulan delapan tahun delapan jam delapan) yang hanya datang sekali dalam seabad, Sandra Dewi pengen menikah pada tanggal yang sama. Kedua keinginan kami itu tidak terlaksana. Padahal, tahun lalu, saat kalender menunjukkan 070707:0707 (tanggal tujuh, bulan tujuh, tahun tujuh, jam tujuh malam lewat tujuh menit) aku masih sempat bikin sesuatu yaitu: Peluncuran Tangerang Gemilang Center.

Meski keinginan hatiku dan cita-cita Sandra tidak tergapai, tak galau hati ini, karena Beijing telah memberikan kompensasinya dengan sangat luar biasa.

Tadi malam, tepat 080808:080808 (tanggal delapan-bulan delapan-tahun delapan : pukul delapan-lewat delapan menit-dan delapan detik) Olimpiade ke-29 dimulai. Double triple !

Pembukaan Beijing 2008 berlangsung lebih dari tiga jam dengan dahsyat dan spektakuler. Inilah kolaborasi yang ciamik antara perhelatan olahraga dipadu dengan gelar kebudayaan ditunjang dengan tekhnologi didukung oleh semangat masyarakat dan peranserta kebijakan politik dan ekonomi pemerintah. Siapa bilang, bahwa salah satu unsur tersebut bisa berdiri sendiri ?

Gelaran yang dimulai dengan pertunjukkan kesenian, pengibaran bendera dan lagu kebangsaan RRC, devile peserta, pengibaran bendera olimpiade, permainan kembang api dan dituntaskan dengan penyalaan api koldron yang sangat fenomenal.

Li Ning, peraih 3 medali emas senam olimpiade dengan salah satu nomornya mencapai angka sempurna 10 itu, menjadi orang terakhir yang mengarak obor olimpiade. Dengan bantuan sling, ia 'terbang' dan lantas berlari setengah stadion sarang burung, dengan terus dikejar oleh tayangan visual perjalanan kebudayaan Cina, hingga ia menyulutkan api ke koldron raksasa. Entah berapa banyak rekor yang terpecahkan dalam satu pertunjukkan tersebut.

Cina, dalam hal ini Beijing, memang berkepentingan dalam agenda olahraga terbesar di dunia ini. Kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, bagaimana mereka mengatasi krisis moneter, melampaui revolusi kebudayaan, meninggalkan ketertinggalan tekhnologi, keluar dari himpitan politik baik soal HAM-Tibet-Nepal-Hongkong-Taiwan, dan pilihan untuk tetap bertahan dalam sistem sosialis. Dan tadi malam Cina berhasil mempertunjukkannya pada dunia.

One World One Dream adalah impian bersama masyarakat dunia. Beijing adalah gerbangnya. Filosofi ini tentu menanti hasil dari pergelaran yang akan berlangsung hingga 24 Agustus 2008. Ada 28 cabang olahraga dan 302 nomor yang dipertandingkan (bandingkan dengan PON XVII Kaltim tempo hari yang mempertandingkan 46 cabang olahraga!), ada 204 negara yang mengirim atlet-atlet terbaiknya. Ada berapa banyak impian yang akan menjadi kenyataan..?

Olahraga telah menyatukan umat, tak pandang ras, agama, aliran politik dan gender serta generasi. Selamat bertanding. Percayalah di olahraga masih ada tersisa kejuangan yang paripurna. ANDRETHERIQA 080808

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aksi Li Ning memang keren abizz.