13.12.07

Condeleren, Mas Bas.



Mungkin Tuhan sedang kesepian. Satu demi satu putra terbaik negeri ini dipanggil pulang untuk menghiburNya. Mungkin Tuhan memang sedang kesepian. Karena kita kerap lalai untuk menyenangkanNya.

Tadi malam, 12 Desember 2007, pukul 20.45 -- saya beroleh kabar dari teman-teman selebritas dan pelawak bahwa salah satu komedian yang paling saya sayangi telah berpulang ke Rahmatullah. Itu terjadi tatkala ia terkulai saat bermain futsal, sewaktu dalam perjalanan menuju rumah sakit Meilia - Cibubur, ia menghembuskan nafasnya yang penghabisan.

Handaitaulan, sahabat dan masyarakat yang mendengar kabar tersebut berbondong menuju ke kediamannya di Jalan Tampaksiring XI Blok P6, No. 1, Graha Cinere. Wajah duka dan kehilangan tampak mewarnai para pelayat. Tadi sebelum dzuhur, Mas Bas dihantar menuju ke peristirahatan terakhirnya di Kampung Kandang, Jagakarsa.

Basuki lahir di Solo, 5 Maret 1956 adalah komedian yang cerdas dan tangguh. Komedian yang berwajah serius. Putra pelawak Pete ini dibesarkan oleh Srimulat, namun tatkala Srimulat dan para anggotanya tenggelam, Basuki tetap timbul. Bersama Timbul dan Kadir, ia sempat membentuk Batik. Usia Grup Batik memang tidak lama, tapi Basuki meneruskannya dalam bentuk usaha yang berhasil dikelolanya hingga akhir hayat. Usaha perkulakan kain dan busana batik, sebagaimana yang ia lakoni dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, ia geluti bersama sang istri hingga akhir hayatnya.

Di saat Srimulat karam dan para anggotanya terkapar, Basuki masuk ke dunia bisnis furnitur. Mebel ukir dan jati dari Jepara ia akrabri. Belakangan, selain tetap laris sebagai bintang iklan, ia juga membuka beberapa cabang waralaba minimarket.

Mas Bas, sang Mas Karyo, telah tiada. Salah satu filmnya berjudul Bendi Ajaib yang menunjukkan kemampuan aktingnya, adalah sebuah kenangan bagi ketiga anak dan seorang cucunya. Rayuannya terhadap Atun, perseteruannya dengan Mandra dan berbagai ucapan khasnya di iklan, kini menjadi monumen abadi bahwa negeri ini pernah memiliki seorang komedian yang cerdas dan gigih.

Top Markotop, Good Marsogut.... dan wes-ewes-ewes, semilir angin yang lembut turut mengantar perjalanannya. Semoga Tuhan terhibur dengan kehadiranmu di sisiNya, mas. (tulisan tentang Basuki selengkapnya bisa dibuka di www.andretheriqa.multiply.com) ANDRETHERIQA 131207


1 komentar:

Anonim mengatakan...

inalillahiwainaillahirojiun,
ikut berdukacita sedalamdalamnya, Bang.