27.12.07

Bosan Hidup


Jika engkau inginkan kicau burung sepanjang hari
kenapa tidak kau tautkan setangkai ranting hijau di dalam hati...

Seorang pria mendatangi Seorang Master. "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." Demikian sang Master menyarankan.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai ! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget.

Sebelum tidur, ia mencium kening istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu." Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang ke rumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi sang Master lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Master langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Master, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya.

Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu hidup.

Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati. 271208 TULISAN INI MERUPAKAN KUTIPAN DARI SEBUAH EMAIL MANIS YANG BARUSAN DIKIRIM OLEH SAHABATJIWAKU, RINA FARIA, YANG SAAT INI MASIH SIBUK DENGAN PEKERJAANNYA DI KANTOR, SEMANTARA SEBAGIAN BESAR DARI KITA SUDAH LENGGANGKANGKUNG MENGHIRUP UDARA LIBURAN AKHIR TAHUN.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

biar kisahnya dari orang, tapi tulisan ijonya khas abang banget

Anonim mengatakan...

kemarin kemarin aku sempat merasa begitu, tapi kutipan ini membuatku berpikir ulang... tengki banget bang

Anonim mengatakan...

Dear Andre,

Wow ! Andre ! Ternyata aku sedang 'berbincang', 'bergaul' dg BUKAN SEMBARANG ORANG yaaaa. BUKAN LAKI-LAKI BIASA...mmm semoga pujianku ini tidak jd jalan takaburmu. Sukses ya, nDre. You are GREAT !!! Yang utama : ada yang bisa kupelajari dari-mu, dari hidup-mu...dan itu menjadi pengkayaan jiwaku....Thanks yaaaa.

Salam,
Astuti Soekardi (nama alm.bokap, and i love this)

Anonim mengatakan...

%;%*;%'*
+"*;%/*'
> < Fresh
<__> Flowers
Tuk Mu..
Dengan Doa DariKu
Agar Hari-harimu
cerah
dan ceria
dengan
cinta
dan kasih sayang

Happy B'Day, Dad

Anonim mengatakan...

Met Ultah ke-41
Semoga panjang umur
dan tetap semangat, Bang.

Anonim mengatakan...

"Bangunlah jiwanya,
bangunlah badannya,
untuk Indonesia Raya.."

Selamat Hari Jadi Kab. Tangerang
ke-64.
Jangan gadaikan negeri ini kepada orang yang tidak berhak memimpin. Karena Tangerang tidak untuk dijual.

Dirgahayu Tangerangku !!

Anonim mengatakan...

I missed U, bro.
25 dan 26 di ciwandan cilegon, tsunami drill. Nanti tak tulisnya.