27.1.09

Kebo - Cincin - Haram


Ada beberapa cara untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, dalam beberapa dealek. Yang umum sekarang dipergunakan adalah Gong Xi Fa Chai, dari bahasa mandarin. Ada juga yang menulis: Kung Zi Fat Choi, Sin Cia Ru Ie, Kiong Hi Sin Nien, Sin Nien Cin Fu dan sebagainya, dan seterusnya. Intinya sama saja, selain mengucapkan selamat atas pergantian tahun, selamat datang musim semi, juga berisi doa dan harapan untuk kemakmuran, rezeki dan kebahagiaan bersama di tahun yang akan datang.


Orang Cina, terkenal dengan ilmu dagangnya. Dan hakekat seorang pedagang adalah senantiasa mendoakan para langganannya selalu diberkahi rezeki melimpah, agar mereka tetap memiliki daya beli yang tinggi. Sistem dagang orang Cina berbeda dengan teori ekonomi yang kita pelajari selama ini di bangku sekolah. Mereka sama sekali tidak menganut paham, pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Bagi kaum pedagang Cina, mereka cenderung memilih untung kecil, asal pelanggannya setia. Mungkin itu sebabnya, mereka cenderung sukses, karena tidak mengenal istilah hit and run. Mungkin itu pula sebabnya kita perlu belajar hingga ke negeri Cina.


Satu Ciagwee 2560 tahun ini bertepatan dengan 26 Januari 2009. Rentang sejarah dan kebudayaan yang panjang dari bangsa Cina, menunjukkan pengalaman dan pengamatan mereka yang juga cenderung lebih akurat. Buktinya, pada hari tersebut, terjadi gerhana matahari cincin. Dalam ilmu astronomi, gerhana matahari hanya mungkin terjadi pada permulaan bulan.


Gerhana matahari mendatangkan gambaran bumi yang kelabu. Matahari ambang sore tertutup tepat oleh bulan yang menghalangi kegarangan sinarnya. Dan karena pola edar yang elips, keberadaan bulan yang menjauhi bumi, masih menyisakan cincin surya di bagian lingkar luarnya.


Tahun ini juga tahun kerbau, atau kita lebih lancar dengan menyebutnya kebo. Kerbau diidentikkan sebagai gambaran kerja keras. Kaki menjejak lumpur, punggung terbakar matahari. Barangkali kedua rangkaian tadi mengisyaratkan kekelaman perekonomian dunia yang mensaratkan kita kudu bekerja lebih keras.


Bagaimana tidak ? Sebagian besar orang di sekitar kita memang sedang kerja keras untuk bisa mendapatkan kursi. Mereka juga bukan penganut teori ekonomi yang baku. Buktinya mereka rela mengeluarkan modal yang besar. Memasang muka mereka di mana-mana, di pohon, di tiang listrik-telpon-gardu bersebelahan dengan iklan sedot wc, di rambu-rambu lalulintas. Padahal nanti, di kertas suara, muka mereka tidak akan tampil. Modal besar mereka keluarkan, mungkin dengan harapan akan kembali keuntungan yang besar pula.


Sebagian peserta pemilu itu menjadi bagian dari partai yang menggunakan kerbau atau yang menyerupai kerbau sebagai lambangnya. Mudah-mudahan saja, tahun kerbau memang memberikan peluang lebih pada mereka. Tapi persoalannya, kalaupun mereka mendapat suara lebih, lantas apa arti dan manfaatnya bagi rakyat banyak ?


Dan permulaan tahun baru imlek ini juga 'diperindah' dengan fatwa haram terhadap golput dan rokok bagi anak-anak, remaja, wanita hamil, di muka umum dan pengurus MUI. Duh. Kalau tanpa batasan haram itu, mungkin kita tidak akan pernah lagi menyaksikan siaran langsung sepakbola yang selalu diseponsori oleh perusahaan rokok. Tidak ada lagi panggung pertunjukkan musik. Tidak ada lagi...., ah. Gong Xi Fa Chai. Sin Nien Khwai Le. (maaf kalau salah dalam penulisan dan bahasa yang memang aku tidak kuasai ini, tapi yang jelas doa di hatiku tulus untuk kesejahteraan kamu semua, kok). BATMAN 270109

4 komentar:

harrykoutama mengatakan...

Assalamualaikum

Abang

Riko H A R U berkunjung

www.harrykoutama.co.cc

Sang SemburatJingga mengatakan...

ya riko,
bagaimana kabarnya kamu?

Kapan rekaman lagi ?

harrykoutama mengatakan...

Alhamdululah baik bang, Album n lagu2 riko ada di www.harrykoutama.co.cc di lantai dua studio haru

Sang SemburatJingga mengatakan...

alhamdulillah...
teruslah berkarya
dan jangan pernah jadi sepah
karena
dimana-mana sepah pasti dibuang
setelah manisnya dicicip orang.
Abang selalu bangga padamu.