3.2.15

CATATAN PEMILU 3 PERIODE LALU

Alhamdulillah, Pileg (pemilu legislatif) sudah kita lalui, dengan sentosa. Meski ada sebagian yang gundah-gulana, itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah proses demokrasi. Ada juga yang lantas menjadi gila, itu juga manusiawi. Karena bukankah, dengan moda pemilu yang begitu rupa, masih mau ikutan pun sudah merupakan gejala sakit jiwa...?

Sebentar lagi kita akan menyongsong Pilpres. Mungkin akan lebih rame, mungkin akan lebih heboh, mungkin juga akan sepi-sepi saja, mungkin lebih banyak yang apatis. Lagi-lagi, itu pun wajar saja.

Semua pihak harusnya bisa mengambil manfaat dari kesepakatan penghamburan materi, dana, energi dan fikiran yang luar biasa ini.

Setidak-tidaknya, bisa memetik hikmah. Bahwasanya, tidak ada kemuliaan yang bisa digapai dengan menista pihak lain. Bahwasanya tiada kemuliaan yang bisa dibangun sendirian, perlu pihak lain, sekecil apapun ia.

Dan mungkin juga, kita harus berfikir ulang terhadap konsep berbangsa dan bernegara kita yang sekarang ini. Negara yang tanpa konsep yang jelas, tanpa tujuan yang nyata, apalah jadinya. Perlu kita kaji ulang, seberapa jauh sudah kita meninggalkan dan menanggalkan Pancasila, terutama sila ke-4.

Sesungguhnya, pelaksanaan sila ke-4 Pancasila, tidak lantas berarti kita tidak demokratis. Demokrasi toh tidak lantas berarti saban bulan kita kudu berbondong-bondong ke TPS.

Tapi yah, sudahlah. Sebagai bukti kita tetap menjunjung tinggi demokrasi, kita turuti saja aturan yang kadung disepakati bersama tersebut. Kita ikuti saja. Kita siapkan diri untuk berani memilih pemimpin yang terbaik. Kita siapkan diri juga untuk berani menolak pemimpin yang jadi-jadian. Kita juga harus serta merta menyiapkan diri untuk menang tanpa ngesoraake, tanpa jumawa. Tapi yang paling penting, kita kudu siap untuk menerima kalah tanpa ngegerundel, ngedumel, caci-maki dan anarki.

Oke, Sobat. Yang penting dalam diri kita selalu tertanam jiwa patriotik, tetap sedia menjadi Pandu Ibu Pertiwi dan senantiasa optimis untuk menjadikan Indonesia esok yang lebih baik.

bat-2008

Tidak ada komentar: