"That's right, brother. Ini adalah masalah yang sangat relevan dan signifikan..."
ANDA pernah memirsa tayangan NewsDotCom, kantor berita resmi Republik Mimpi di MetroTV? Kalau ya, Anda pasti segera akrab dengan kalimat di atas. Adalah Sujarwo yang memerankan tokoh Jarwo Kwat, wakil presiden Republik Mimpi, yang kerap melontarkan kalimat tadi. Tak hanya itu, JK juga kerap menggunakan bahasa inggris yang asal kena dalam memancing tawa. Bermain api dikatakannya sebagai playing fire.
Kemarin ini, JK mengadakan perjalanan ke Mapolrestro Tangerang Kota dan Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang. Bukan kunjungan muhibah, studi banding atau sidak, melainkan untuk diperiksa sebagai terlapor kasus penipuan. Bahkan sehari sebelumnya, sang wapres sempat dinyatakan sebagai buronan.
Kasusnya sendiri bermula saat JK mengajak 50-an komedian yang tergabung dalam PASKI, Persatuan Seniman Komedi Indonesia, mengisi acara yang digelar oleh Al-Faath Production di Kampung Bola, Parkir Timur Senayan pada 25 Juni 2006. Saat itu JK belum 'dilantik' sebagai wapres Republik Mimpi.
Selesai acara, JK diberi cek sebesar 200 juta rupiah atas nama Andar Jaya oleh ketua panitia, Rifky Muhammad. Selain cek tersebut mundur 4 hari, kebetulan agenda tersebut juga berlangsung pada Ahad. JK kelimpungan untuk mencairkan cek tersebut agar segera dapat dibagikan kepada rekan-rekannya sebagai honor. Akhirnya, JK mendapat talangan dana cash dari Alex, dengan jaminan cek tadi.
Alex kecewa, karena ternyata cek itu tidak dapat diuangkan, karena tidak terdapat cukup dana di rekening Andar Jaya. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah kesepakatan antara Andar Jaya dan Alex pada 26 Juni 2006, yang ditindaklanjuti dengan pembayaran termin pertama sebesar 90 juta rupiah.
Namun, karena pihak Andar tidak menindaklanjuti kesepakatan yang telah dibuat, Alex lantas melaporkan peristiwa tersebut sebagai kasus penipuan ke Polres Metro Tangerang Kota.
JK yang sehari sebelumnya diumumkan sebagai buron, datang ke Tangerang dihantar oleh rombongan Republik Mimpi dan para pengurus Paski. Dukungan yang marak itu pulalah yang akhirnya meloloskan JK dari tahanan kejaksaan. Meski terlihat syok, JK masih mencoba mengumbar senyum dan meluapkan perasaan syukur dan terimakasihnya atas perhatian yang begitu intens dari teman-teman, keluarga dan masyarakat yang mendukungnya.
Effendi Gazali, sang penggagas NewsDotCom yang juga berperan sebagai Dek Pendi, sang penasehat politik Republik Mimpi yang selalu duduk bersebelahan dengan JK di acara saban malam Senin itu, menyatakan bahwa seyogianya JK adalah korban, bukan tersangka dalam kasus ini. Seharusnya tersangka kasus ini adalah Andar dan Rifky yang hingga saat ini belum diketahui keberadaan mereka.
Turut prihatin, setelah diguncang isu somasi tempo hari, kini Republik Mimpi diguncang kudeta terhadap JK. Semoga ini menjadi pembelajaran agar kita lebih waspada dalam melangkah dan jangan sekali-sekali playing fire. THERIQA 080108
3 komentar:
paling-paling guspur bakal bilang, gitu aja kok repot.
trio macan datang gak bang ???
aya-aya wae....
dikit-dikit ditangkep
dikit-dikit ditangkep
ditangkep kok cuma sedikit....
begitulah klo presidennya laki-laki...
hal ini gak hi-tech tuh...
gitu aja kok repot..
Posting Komentar